Dark/Light Mode

Jumlah Bed Isolasi Corona Sudah Melebihi 50 Persen Kapasitas

Pertamedika IHC Upayakan Tak Ada Pasien Covid-19 Yang Ditolak

Jumat, 29 Januari 2021 09:20 WIB
Ilustrasi ruang perawatan RS Modular Pertamina (Foto: Istimewa)
Ilustrasi ruang perawatan RS Modular Pertamina (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemampuan fasilitas kesehatan di Indonesia memiliki peranan penting di tengah situasi pandemi Covid-19, terkait perawatan dan pengobatan pasien Corona.

Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan untuk menambah rasio ketersediaan ruang khusus pasien Covid,  dari 10 persen menjadi 30-40 persen. Demi menunjang kesiapan ruangan dan unit perawatan rumah sakit, dalam menghadapi kondisi pandemi yang sangat dinamis.

Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp.BTKV (K), MPH selaku Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (PBM IHC) mengungkapkan, sejak Februari 2020, rumah sakit - khususnya yang milik pemerintah -sudah mulai persiapan.

Baca juga : Bamsoet Dorong Wartawan Masuk Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

“Di Februari 2020, kami mengadakan Medical Forum Indonesia Healthcare Corporation dengan mengundang para pakar terkait penanganan Covid-19. Hasilnya ketika muncul kasus Covid di Indonesia pada Maret 2020, kami sudah menyiapkan, paling tidak terkait knowledge dan skill-nya. Serta sudah berlatih menggunakan alat pelindung diri (APD),” ujar Fathema dalam rilis Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (28/1).

Saat ini, ada 73 rumah sakit yang tergabung dalam IHC, dari Aceh sampai Papua. Termasuk dua rumah sakit pendidikan, yaitu RS Universitas Indonesia, Depok dan RS Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida), Jakarta.

 “Pada waktu itu, kami telah mengambil kebijakan tentang 40-50 persen konversi tempat tidur, untuk alokasi penanganan pasien Covid-19,” jelas Fathema.

Baca juga : Pemerintah Jamin Keamanan Data Penerima Vaksin Covid-19

Angkanya bervariasi, tergantung dengan jumlah yang terpapar/tingkat infeksi di daerah masing-masing.

”Ada yang zona merah, ada yang hijau. Yang zona merah, rata-rata konversi 50 persen dengan jumlah penambahan ICU 25 persen, dari ruang yang terkonversi jadi ruang perawatan Covid-19. Yang hijau, konversi 25 persen dengan penambahan ICU 10-15 persen dari ruangan yang terkonversi,” papar Fathema.

Jumlah ruangan khusus Covid-19 juga terus bertambah, seiring dinamika pandemi. Total RS BUMN memiliki lebih dari 7 ribu tempat tidur, dan telah dikonversi lebih dari 3.500-an tempat tidur untuk isolasi atau perawatan Covid-19. Sementara, ada 512 bed ICU Covid. Sudah termasuk penambahan 50 bed ICU di RSPP Simprug, Jakarta.

Baca juga : Miris, Jenazah Ibunda Pasien Covid-19 Tertukar Dengan Pria Berkumis

"Ini adalah upaya IHC merespon permasalahan di lapangan. Kami juga telah melakukan hampir 1 juta tes sejak April 2020,” tuturnya.

"Kami berusaha agar tidak ada pasien yang ditolak, ketika datang ke rumah sakit. Caranya, dengan memastikan aliran layanan lancar dari IGD, masuk rawat isolasi atau ICU hingga pulang. Kalaupun perlu rawatan lain, kami ada hotel atau penginapan yang bisa dipakai sebagai safe house. Jika penuh, kami juga bisa carikan ke jaringan rumah sakit yang lainnya sehingga aliran layanan terkontrol. Kami juga bekerja sama dengan RS swasta,” papar Fathema.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.