Dark/Light Mode

Rapat Corona

Jokowi Kecewa Berat

Senin, 1 Februari 2021 06:20 WIB
Di rapat inilah Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekecewaan atas ketidakefektifan penanganan Corona. Rapat ini digelar Jumat (29/1) di Istana Kepresidenan Bogor, tapi videonya baru di-upload pihak Istana, kemarin. (Foto: Setpres)
Di rapat inilah Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekecewaan atas ketidakefektifan penanganan Corona. Rapat ini digelar Jumat (29/1) di Istana Kepresidenan Bogor, tapi videonya baru di-upload pihak Istana, kemarin. (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya pemerintah untuk menekan penyebaran Corona lewat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak sesuai harapan. Kasus Corona tiap hari makin naik. Melihat hal itu, Presiden Jokowi kecewa berat.

PPKM merupakan kebijakan baru pemerintah pusat dalam mengendalikan penyebaran Corona. PPKM mengganti istilah sebelumnya; Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB dianggap tidak efektif, diganti menjadi Pembatasan Sosial Skala Mikro (PSSM). Kemudian PSSM ini diganti lagi dengan PPKM. Apa PPKM mau diganti lagi? PPKM sudah diberlakukan pemerintah untuk Pulau Jawa dan Bali, dua pekan lalu.

Tepatnya, mulai 11 sampai 25 Januari 2020. Lalu diperpanjang lagi untuk 2 pekan kemudian. Sementara dalam rentang waktu pelaksanaan PPKM, justru angka kenaikan Corona makin menggila. Hampir tiap hari, kasus positif yang bertambah di atas 10 ribu.

Baca juga : Diungkap Gatot, Laporan Gowes Ke BPK Lagi Diperbaiki

Hingga kemarin, sudah 1.078.314 kasus yang terinfeksi Corona. Dengan 175.095 kasus aktif. Sementara angka kematian harian juga terus merangkak naik. Rata-rata hampir 300 orang meninggal akibat Covid-19 per harnya. Totalnya sudah 29.998 orang meninggal karena Corona.

Jumat (19/1), Jokowi menggelar rapat khusus membahas penanganan Corona di Istana Bogor, Jawa Barat. Namun, materi rapat ini baru diunggah lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, kemarin. Dalam video itu, suasana rapatnya begitu tegang. Terlihat sejak awal rapat dibuka. Tanpa melepaskan masker, Jokowi langsung bicara. Tanpa basa-basi, Jokowi langsung menyoal hasil PPKM yang sudah diterapkan selama 2 pekan.

“Kita harus ngomong apa adanya. Ini tidak efektif!” kata Jokowi.

Baca juga : Kasus Corona Tembus 1 Juta, Jokowi Gelar Rapat Terbatas

Kening Jokowi mengkerut. Sembari kedua bola mata yang dibuka lebar-lebar menyapu satu-persatu anak buahnya yang hadir dalam ratas itu. Di hadapannya ada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin duduk di samping kanan Jokowi. Di kiri Jokowi, ada Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Jokowi mengatakan, selama PPKM, mobilitas masyarakat masih tinggi. Sebagaimana data indeks mobility yang ia terima. Karena itu, kasus Covid-19 disebut tetap naik di sejumlah provinsi.

Kepada Menko Luhut, Presiden Jokowi meminta agar pakar epidemiolog diajak sebanyak-banyaknya untuk mendesain kebijakan yang benar-benar komprehensif. Selain desain kebijakan, masalah implementasi juga jadi sorotan. “Saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten. Ini hanya masalah implementasi,” kata Jokowi dengan nada kesal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.