Dark/Light Mode

PSBB Gagal, PPKM Gagal, Ganti Apalagi?

Selasa, 2 Februari 2021 06:30 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Twitter)
Presiden Jokowi. (Foto: Twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beragam istilah sudah dipakai dan dikampanyekan pemerintah untuk menumpas Corona. Dua yang terakhir: Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, kedua jurus itu disimpulkan masih gagal. Corona masih menggila, ekonomi juga masih nyungsep. Lalu, apa akan tetap menggunakan jurus itu atau mau ganti yang lain?

Selama 11 bulan ini, pemerintah sudah mengeluarkan berbagai jurus untuk menghentikan laju Corona. Jurus pertama yang dimainkan bernama PSBB. Namun, berbulan-bulan diterapkan, PSBB tak mempan mengusir virus asal Wuhan, China itu.

Baca juga : PSBB Jakarta, 10 Perusahaan Ditutup Sementara

Di pertengahan Januari, Presiden Jokowi mengeluarkan jurus baru, namanya PPKM. PPKM ini berlaku untuk Pulau Jawa dan Bali sejak 11-25 Januari. Namun, jurus kedua Jokowi ini kembali tak sesuai yang harapan. Kasus Corona makin melonjak. Hingga kemarin, total kasus Corona mencapai 1.089.308.

Kegagalan PPKM ini diakui Jokowi saat menggelar rapat terbatas di Istana Bogor, Jumat (29/1). Kepada para menteri yang hadir, Jokowi meminta ada evaluasi besar-besaran dalam pelaksanaan PPKM. Termasuk meminta menteri untuk melibatkan kalangan epidemiolog dalam membuat konsep pengendalian Corona.

Baca juga : PSBB Total, Anies Pastikan SIKM Tak Berlaku Lagi

Lantas setelah ini mau apalagi? Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, ke depannya Jokowi menginginkan kebijakan pembatasan sosial yang lebih bersifat mikro. “Lebih detail, lebih rinci, dilihat penyebabnya di mana, itu yang dikunci,” ujar Budi di Komplek Parlemen, Jakarta, kemarin.

Eks Wakil Menteri BUMN ini menegaskan, pembatasan mikro yang diinginkan Jokowi bukan seperti lockdown yang diterapkan sejumlah negara. Namun, lebih membatasi lingkungan yang cakupan wilayahnya lebih kecil. “Bukan misalnya satu provinsi atau satu kota, nanti itukan ada beberapa daerah yang bukan klaster atau hotspot terpaksa kita kunci juga,” jelasnya.

Baca juga : Bahas PSBB Total, Besok Airlangga dan Anies Mau Ketemuan

Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan lebih detail lagi. Katanya, Satgas akan mengembangkan konsep posko pengawasan hingga tingkat RT dan RW untuk memantau kepatuhan penerapan PPKM.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.