Dark/Light Mode

Dihembuskan Relawan, Dikuatkan PKB

Reshuffle Jilid II Dibuyarkan Fadjroel

Kamis, 4 Februari 2021 05:50 WIB
Jubir Presiden, Fadjroel Rachman. (Foto: Istimewa)
Jubir Presiden, Fadjroel Rachman. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Bagaimana tanggapan Istana? Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal (Purn) Moeldoko mengaku, tidak tahu menahu. Dia bilang, urusan reshuffle adalah hak prerogratif presiden. Hanya presiden yang mengetahui soal ini.

Moeldoko meminta, semua pihak tidak berandai-andai. “Itu urusan Bapak Presiden lah. Nggak usah, nggak ada, jangan mengira-ngira,” kata Moeldoko, di rumah pribadinya, Jakarta Pusat, kemarin.

Baca juga : Dinyatakan Tetap Sehat, Gugatan Pailit AIA Ditolak

Ditanya lagi soal ada dua menteri yang bakal kena reshuffle, Moeldoko meminta, awak media menyudahi pertanyaan soal reshuffle. “Sudah, jangan tanya itu, aku nggak ngerti,” tegas Moeldoko.

Kabar reshuffle akhirnya mereda setelah Jubir Presiden, Fadjroel Rachman, memberikan klarifikasi. Dia menegaskan, saat ini tidak ada rencana perombakan kabinet. Menurutnya, Jokowi dan kabinetnya tengah fokus menangani pandemi Covid-19. “Tidak ada rencana reshuffle,” kata dia, kepada wartawan, kemarin.

Baca juga : Libur Panjang, Biang Kerok Ledakan Penularan Corona

Bagaimana penerawangan pengamat? Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago menilai, isu reshuffle yang dihembuskan relawan Jokowi itu sebagai bagian dari mengecek ombak.

Kata dia, dalam setiap reshuffle pemerintah perlu melakukan cek ombak untuk melihat respons dari masyarakat. Dari hasil pengecekan itu bisa dilakukan evaluasi.

Baca juga : Mimpi Kali Yee...

Direktur Eksekutif Voxpol Center ini megatakan, berhembusnya isu reshuffle ini bisa juga sebagai alat untuk menekan parpol koalisi agar tetap seirama dengan langkah Jokowi. Isu ini sebagai warning bahwa parpol koalisi yang mbalelo bisa dikurangi jatah kursi menterinya.

Dia menilai, isu ini sangat mungkin terkait dengan manuver revisi UU Pemilu. Di mana NasDem masih konsisten ingin melakukan revisi. Selain itu, isu ini sebagai alat pemanis. Agar parpol yang belum kebagian jatah menteri mau ikut mendukung keinginan pemerintah. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.