Dark/Light Mode

Pemotongan Insentif Nakes Dibatalkan, Alhamdulillah...

Jumat, 5 Februari 2021 06:30 WIB
Ilustrasi sejumlah tenaga medis yang bertugas di ruang IGD Covid-19 beristirahat dengan mengenakan APD. (Foto: ANTARA)
Ilustrasi sejumlah tenaga medis yang bertugas di ruang IGD Covid-19 beristirahat dengan mengenakan APD. (Foto: ANTARA)

 Sebelumnya 
Anggaran tersebut, kata dia, antara lain untuk pemberian insentif dan santunan nakes, vaksinasi, perawatan pasien, obat-obatan, biaya isolasi, biaya 3T, dan penerapan disiplin protokol kesehatan.

“Kita bicara komprehensif dan holistik, tak sekadar jangka pendek dan parsial,” tegasnya.

Sebelumnya, banyak pihak yang dongkol mendengar kabar insentif nakes akan dipotong 50 persen. PDIP yang merupakan pendukung utama pemerintah sampai ikutan ‘nanduk’.

Baca juga : Sasaran Penerima Diperluas, Insentif Nakes Dipotong 50 Persen

Berita pemotongan insentif nakes itu rame awal pekan lalu, setelah surat Menkeu yang ditujukan ke Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin itu, bocor. Dalam surat itu, Menkeu bilang dana insentif dokter bakal dipotong.

Salah satu kader banteng yang menyampaikan protes adalah Rahmad Handoyo. Anggota Komisi IX DPR ini kecewa dengan keputusan Sri Mulyani itu. Kata dia, keputusan itu justru dibuat saat kasus positif Covid-19 terus melonjak. Ia minta pemerintah mengevaluasi kembali kalau bisa membatalkan kebijakan tersebut.

“Kalau alasannya keterbatasan fiskal, kan bisa direalokasi kegiatan-kegiatan yang tidak skala prioritas untuk difokuskan untuk membantu para nakes,” kata Rahmad, kemarin.

Baca juga : Bunga Acuan The Fed Ditahan, Rupiah Loyo Lagi

Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Slamet Budiarto menilai pemerintah tak punya sense of crisis. Pemangkasan insentif dilakukan saat kondisi pandemi dan kematian nakes melonjak. Ia khawatir keputusan pemerintah nakes kecewa dan hilang motivasi saat bekerja.

“Kalau sampai tenaga kesehatan marah, selesai semua kita,” kata Slamet, kemarin.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadilah menyampaikan kekecewaan serupa. Dia bilang pemerintah seperti tidak peka dengan nakes yang tiap hari berjibaku dengan Covid-19 dengan risiko terpapar.

Baca juga : Ganjar Pranowo: Alhamdulillah, Sehat Bregas Waras...

Meski nakes sudah mendapatkan vaksin Covid-19, tidak berarti beban kerja berkurang. Apalagi kasus covid-19 di tanah air terus bertambah dengan angka kematian yang juga melonjak. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.