Dark/Light Mode

Belajar Dari Komunikasi Propaganda Donald Trump

Kamis, 11 Februari 2021 05:04 WIB
Fita Fathurokhmah, Dosen Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. (Foto : Istimewa)
Fita Fathurokhmah, Dosen Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontestasi pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 antara Donald Trump dan Joe Biden memberikan banyak pendidikan politik untuk masyarakat di dunia dan Indonesia, khususnya strategi propaganda komunikasi Trump dalam kampanye politik.

Kemenangan diperoleh Joe Biden dan telah dilantik 20 Januari 2021. Trump menuai sejarah buruk sebagai Presiden AS dengan beberapa sikap kepemimpinannya yang bersifat one man show, egosentris, rasis, arogan ditengah masyarakat AS yang demokratis.

Salah satu pernyataan Trump yang menyebut bahwa virus corona ini virus China. Pernyataan Trump tersebut menyinggung ras, menyinggung warna kulit, kebangsaan yang lain. Tulisan ini melihat strategi kampanye yang dilakukan Trump dari strategi komunikasinya.

Baca juga : Belajar Dari China

Komunikasi Propaganda

Dalam mengawal kesuksesan kontestasi pemilihan Presiden AS antara Donald Trump dan Joe Biden diperlukan komunikasi propaganda yang tepat.

Merujuk pada komunikasi propaganda dari Richard C Vincent, propaganda salah satu istilah tertua dalam komunikasi global karena memengaruhi komunikasi dalam negeri dan luar negeri.

Baca juga : KPK Tahan Dua Tersangka Korupsi Proyek Jalan Bengkalis

Propaganda alat komunikasi, dengan melibatkan proses komunikasi persuasif, manipulatif dalam upaya untuk memengaruhi, membentuk dan mengubah individu, publik secara luas, langsung atau implisit, melalui penggunaan yang dipilih secara sengaja dan parsial, atau bahkan dibuat-buat.

Tujuannya memperkuat sikap, mengubah pikiran dalam upaya membentuk opini publik. Ada 3 jenis klasifikasi propaganda berdasarkan keakuratan dan sumbernya disebut dengan “trilogi”.

1). Propaganda putih berasal dari sumber yang dapat diidentifikasi secara terbuka, dan pesan tersebut tampaknya memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi. Propaganda putih ini tepat digunakan untuk tujuan baik.

Baca juga : Dua Bulan Menikah, Puteri Komarudin Minta Didoakan Hamil

2). Propaganda hitam menggunakan sumber yang tidak jelas, berasal dari sumber lain yang tersembunyi, menggunakan kebohongan yang disengaja.

3). Propaganda abu-abu tidak memiliki penulis yang dapat diidentifikasi. Keakuratan informasi tidak dapat diverifikasi. Trilogi propaganda tersebut yang digunakan oleh Trump propaganda hitam dan abu-abu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.