Dark/Light Mode

Serang Mabes Polri, Mati Ditembak

Teroris Makin Tolol

Kamis, 1 April 2021 07:30 WIB
Inilah jasad perempuan berinisial ZA yang tewas karena melakukan aksi penyerangan dengan membawa pistol, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021). (Foto: Istimewa)
Inilah jasad perempuan berinisial ZA yang tewas karena melakukan aksi penyerangan dengan membawa pistol, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3/2021). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Yang bersangkutan membawa map kuning, di dalamnya ada amplop bertuliskan kata-kata tertentu, kemudian yang bersangkutan juga memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam yang lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan dia,” terang Sigit.

Selain itu polisi juga menemukan surat wasiat saat penggeledahan di rumah pelaku. “Surat wasiat, dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit.

Baca juga : Sebelum Serang Mabes Polri, ZA Tulis Surat Wasiat

Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Purwanto menilai aksi yang dilakukan ZA tergolong masih amatir.

“Dibaca dari tingkah laku, tidak merunduk di suatu lokasi, tidak tiarap di gorong-gorong, atau berdiri di balik sebuah perlindungan yang cukup. Justru tadi, malah membiarkan dirinya ditembak,” kata Wawan dalam program Mata Najwa, semalam.

Baca juga : Penyerang Mabes Polri Lone Wolf Yang Terpapar Ideologi ISIS

Pengamat intelijen dan terorisme, Al Chaidar memprediksi, aksi teros masih mungkin terjadi lagi. Menurutnya, Jamaah Ansharut Daulah (JAD) marah besar atas kejadian di Makassar, dan lanjutannya.

“Makanya mereka memutuskan untuk mengirimkan tentara, bahkan perempuan. Mungkin besok atau lusa ada lagi, doktrinasi untuk perempuan untuk menyerang,” ulasnya saat dihubungi, tadi malam.

Baca juga : Perempuan Penyerang Mabes Polri Bukan Anggota Perbakin

Meski sebenarnya, serangan yang dilancarkan sangat amatir, dan terkesan tanpa perhitungan. “Menurut saya itu sangat-sangat bodoh. Bisa dibilang tolol kali ya. Karena itu seperti datang ke sarang harimau. Paling bisa bertahan hidup hanya beberapa menit saja,” cetusnya.

Kata Chaidar, serangan seperti ini memang gayanya JAD, tanpa strategi. Mengingat, JAD hanya kelompok yang memiliki orientasi teologis untuk mencapai surga dengan cara instan. Tak heran jika banyak anggotanya yang justru melakukan serangan dengan cara bunuh diri. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.