Dark/Light Mode

Nahan Haus Bisa, Nahan Lapar Sudah Biasa

Nahan Mudik? Mana Tahan

Selasa, 13 April 2021 07:40 WIB
Ilustrasi larangan mudik. (Foto: Mice)
Ilustrasi larangan mudik. (Foto: Mice)

 Sebelumnya 
Untuk menghadapi masyarakat semacam ini, saran Hamdi, pemerintah bisa mengedukasi para orang tua di daerah. Mengimbau agar anak-anaknya tak pulang, karena kondisinya masih darurat. Cukup silaturahmi dan tatap muka melalui video call maupun zoom. “Ya semacam iklan layanan masyarakat,” cetus Hamdi.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban menegaskan, protokol kesehatan merupakan senjata utama melawan pandemi. Tentu larangan mudik, sebagai salah satu cara agar penularan tidak semakin menjamur.

Zubairi berpesan, masyarakat tidak boleh terlalu pede dengan kekebalan tubuh yang diperoleh secara alami atau melalui vaksin untuk membentuk herd immunity.

Baca juga : Bambro: Saya Sudah Coba Pertahankan

“Perlu juga dicatat, beberapa studi menunjukkan, infeksi ulang Covid-19 justru mengakibatkan penyakit yang lebih buruk daripada infeksi pertama. Temuan studi itu mengingatkan kita agar praktik protokol kesehatan harus tetap dilakukan, meski statusnya sebagai penyintas,” pesannya.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir turut menghimbau masyarakat tidak mudik sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kesalehan diri.

“Saat ini memilih tidak mudik menjadi semacam sikap tanggung jawab sosial dan tanggung jawab moral,” kata Haedar.

Baca juga : Diresmikan Wapres, Pasar Pariaman Sudah Tertata Rapi Dan Tidak Kumuh

Bahkan, ia berpendapat, tidak mudik kali ini bisa pula menjadi wujud dari kesalehan diri kita dalam memahami agama. Terlebih, kata Haedar, kita harus berempati kepada tenaga kesehatan yang masih berjuang di RS dan relawan dalam menghadapi Covid-19.

Di sosial media, netizen mengaku tidak tahan jika dilarang mudik. “Ambil cuti, pulang mudik. Mudiklah sebelum mudik itu dilarang,” cetus @anwari_07. “Karena dilarang saat Lebaran, akibatnya pada mudik sekarang, di awal puasa. Rame banget,” ungkap @desirearcha. “Berhubung masih pandemi dan orang dilarang mudik, maka kita lebih baik berwisata saja ke kampung halaman,” sindir @Ahhzaim.

Sebelumnya, Relawan Peduli Pencegahan Covid-19, Dr Tirta Mandira Hudhi meminta pemerintah merevisi kebijakan larangan mudik lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021 mendatang.

Baca juga : Manut Aturan Pusat, Gibran Larang ASN Solo Mudik Lebaran

Permintaan itu, ia sampaikan, seiring kebijakan pemerintah yang mengizinkan Shalat Tarawih dan Idul fitri digelar di masjid. Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga mulai membuka keran pariwisata pada April ini. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.