Dark/Light Mode

TUGU DAN KOTA

Jumat, 16 April 2021 09:14 WIB
Dr. Tantan Hermansah, pengampu MK Sosiologi Perkotaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pemerhati Wisata Kota
Dr. Tantan Hermansah, pengampu MK Sosiologi Perkotaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pemerhati Wisata Kota

 Sebelumnya 
Lihat saja mengapa banyak kota di dunia berinvestasi sangat besar untuk membangun atau membuat sebuah tugu ikonik di kotanya. Tugu-tugu itu langsung seperti memberikan pesan yang banyak kepada masyarakat dan pengunjung, tanpa harus menaburkan kata-kata dan narasi.

Contoh beberapa tugu ikonik bisa disebutkan di sini: Menara Eiffel, Prancis; Menara Pisa, Italia; Patung Liberty, Amerika Serikat; Sydney Opera House, Sydney, Australia; Taj Majal, India; Big Ben, Inggris; Tokyo Tower, Jepang.

Baca juga : Wagub Jabar Ingatkan Perusahaan Bayar THR Karyawan

Juga di Indonesia seperti Tugu Monas, Jakarta; Jam Gadang, Bukittinggi, Sumbar; Patung Ikan Sura dan Baya, Surabaya, Jawa Timur; Tugu Jogja, Yogyakarta dan Garuda Wisnu Kencana, Bali. Semua itu menunjukkan dan menandakan pesannya masing-masing kepada publik.

Sejatinya capaian-capaian peradaban sebuah kota bisa diekstraksi pada sebuah tugu. Sehingga kehadirannya tidak hanya menjadi monumen kenangan, namun lebih jauh, menjadi penanda akan sebuah fase peradaban.

Baca juga : Satgas Wanti-wanti Daerah Tingkatkan Kualitas Penanganan

Dalam konteks tugu di Pamulang, Tangerang Selatan yang membuat heboh itu, sudah selayaknya memang publik mengkritisinya. Bukan hanya masalah rumor karena tidak sesuai dengan desain awal yang juga bisa menjadi pintu masuk untuk melakukan audit, tetapi pada aspek sosial, budaya dan (bahkan) ekonomi yang dihasilkan karena kehadiran sebuah simbol kota.

Maka dari itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan tidak bisa berlepas diri dari kehadiran tugu ini. Pemerintah Kota perlu mengundang stakeholders kota untuk mendiskusikan sebagai intersubjektif akan kehadiran tugu ini. Mengingat dalam konteks apapun, tugu itu ada di Tangerang Selatan, serta publik yang diharapkan mendapatkan manfaat dari tugu tersebut pun pasti lebih banyak warga Tangerang Selatan itu sendiri. [*]

Baca juga : Sosialisasi Larangan Mudik, Pemerintah Kudu Gandeng Tokoh Publik Dan Influencer

[Penulis adalah Doktor Sosiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pengampu MK Sosiologi Perkotaan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan pemerhati Wisata Kota]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.