Dark/Light Mode

Jihad Lawan Corona Belum Selesai

No Mudik, No Cry..!

Senin, 19 April 2021 06:45 WIB
Calon penumpang kapal Ferry tujuan Sumatera melintas di Dermaga II Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (18/4/2021). Adanya kebijakan pemerintah yang melarang mudik tanggal 6-17 Mei mendatang untuk mencegah penyebaran Covid-19 mendorong sebagian warga mudik lebih awal. (Foto: Antara/Asep Fathulrahman)
Calon penumpang kapal Ferry tujuan Sumatera melintas di Dermaga II Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (18/4/2021). Adanya kebijakan pemerintah yang melarang mudik tanggal 6-17 Mei mendatang untuk mencegah penyebaran Covid-19 mendorong sebagian warga mudik lebih awal. (Foto: Antara/Asep Fathulrahman)

 Sebelumnya 
Untuk membuktikan keseriusan pemerintah, Jokowi sudah memberikan imbauan kepada jajaran Kabinet Indonesia Maju tidak akan mudik Lebaran tahun ini.

"Presiden bersama semua menteri, wakil presiden, semua kepala lembaga, tidak akan mudik atau pulang kampung karena mereka semua akan memberikan teladan kepada masyarakat untuk tidak mudik Lebaran,” tutur Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, dalam Instagram Live-nya.

Kata Fadjroel, siapa yang tidak rindu kampung halaman. Dirinya dan istri sudah memesan tiket untuk mudik ke Kalimantan Selatan.

Namun, rencana itu harus ia urungkan, mengingat ada larangan mudik Lebaran. Bukan hanya itu, Presiden bahkan berpesan agar semua menteri tidak menggelar buka bersama dan open house.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, saat ini terjadi lonjakan kasus di sejumlah negara.

Baca juga : Banyak Yang Belum Cair Ya Ampun, Kok Tega Sih

Ia meminta agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan tentu mematuhi larangan mudik. Kepada kepala daerah, Menkes mengingatkan agar meningkatkan kewaspadaan di tengah program vaksinasi.

Sejumlah negara seperti India, Filipina, Papua Nugini hingga negara di Amerika Selatan seperti Chili dan Brasil, tengah mengalami lonjakan kasus Corona.

Budi meminta seluruh pihak memastikan program vaksinasi berjalan lancar. “Jangan sampai program vaksinasi membuat kita tidak waspada. Kenapa? Karena virusnya masih menular, masih ada,” pesan Budi.

Pakar Virologi dan Imunologi Universitas Gadjah Mada, Mohamad Saifudin Hakim mengapresiasi sikap tegas pemerintah yang melarang mudik tahun ini.

Dia menilai, kebijakan itu bisa memutus rantai penyebaran Covid-19. Ia meminta masyarakat memahami situasi saat ini. Begitu juga pemerintah yang harus konsisten dan tegas soal larangan mudik.

Baca juga : Cegah Ledakan Kasus Corona, Pengusaha Ferry Dukung Larangan Mudik

Sementara, Ahli Penyakit Tropik dan Infeksi dr Erni Juwita Nelwan mengatakan, pandemi Covid-19 belum berakhir.

Dengan hal ini, mobilitas apapun berpotensi terjadinya penularan. Karena rumusnya, selagi masih ada yang terinfeksi, maka potensi penularan masih ada.

Agar masyarakat tidak mudik, Erni meminta agar aturan pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus selaras. “Bila masih ada juga yang mudik harus ada sikap antisipasi yang bijak dan simpatik,” cetusnya.

Di dunia maya, curhatan warga yang tidak akan mudik di Lebaran tahun ini juga banyak dicuitkan netizen. Akun @azzura_lhi mengaku sedih, sudah 2 kali Lebaran dirinya tidak akan bisa mudik.

 “Sedih ga sih 2 tahun berturut-turut ngga dibolehin mudik? Setahun lagi lengkap sudah kita jadi Bang Toyib, “3x puasa, 3x Lebaran tak pulang”. Tapi kalau dipikir tujuannya, ya memang mau tidak mau harus begitu. Demi menekan laju penyebaran Covid 19, dan melindungi keluarga juga,” cuitnya.

Baca juga : Pakar Ingatkan, Pandemi Covid-19 Belum Selesai Meski Sudah Ada Vaksinasi

“Mau berapa lagi biaya yang di keluarkan pemerintah untuk Covid ini dan mau berapa tahun lagi harus di rumah bila masyarakat tidak disiplin prokes, jangan pada sombonglah,” ujar @MaduwuMarshati.

“Jangan mudik dulu ya, bersama kita lawan covid-19,” timpal @AffindaDinda. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.