Dark/Light Mode

Tidak Impor Beras Sampe Akhir Tahun

Suara Jokowi, Suara Petani

Kamis, 22 April 2021 07:30 WIB
Presiden Joko Widodo bincang-bincang dengan petani saat meninjau lokasi panen padi, di Desa Wanasari, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021). (Foto: Agus Suparto)
Presiden Joko Widodo bincang-bincang dengan petani saat meninjau lokasi panen padi, di Desa Wanasari, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/4/2021). (Foto: Agus Suparto)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memastikan tak akan mengimpor beras hingga akhir tahun nanti. Para petani yang dari awal menolak keras usulan impor beras yang sempat diwacanakan pemerintah awal Maret lalu, mengapresiasi keputusan tersebut. Suara Jokowi, suara petani.

Keputusan tak akan impor beras itu disampaikan Jokowi saat menghadiri panen raya di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kemarin. Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 10 pagi. Eks Wali Kota Solo itu tampil dengan setelan khasnya. Kemeja putih lengan panjang yang digulung sesiku, celana hitam dan sepatu kets warna senada.

Jokowi tak sendiri. Ikut mendampingi antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Indramayu Nina Agustina.

Baca juga : Buka Mukernas PKB, Ini Harapkan Jokowi Untuk Cak Imin Cs

Di sana, Jokowi kemudian berdialog dengan sejumlah petani di saung dekat sawah dengan mengikuti protokol kesehatan. Jokowi termasuk para petani menggunakan masker dan menjaga jarak. Acara ini disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu bercerita upaya pemerintah mengejar swasembada beras dan soal rencana impor beras 1 juta ton yang jadi polemik awal Maret lalu. Kepada para petani, Jokowi menyatakan, pemerintah sebenarnya tidak senang saat harus impor beras. Namun, karena berbagai perhitungan dan kalkulasi awalnya diputuskan untuk impor.

Kata Jokowi, awalnya memang ada rencana dari salah satu kementerian untuk mengimpor beras sebanyak 1 juta ton karena khawatir produksi beras dalam negeri tidak mencukupi. Ada banyak alasan yang melatarinya, seperti khawatir panen tidak maksimal, stok di gudang Bulog yang menipis, kualitas beras yang menurun karena banjir di awal tahun, juga kebutuhan yang meningkat akibat pandemi.

Baca juga : Sabar Ya, Pak Jokowi Segera Datang

Berbagai alasan itu dipaparkan dalam rapat kabinet. Jokowi mengakui, awalnya sempat sepemikiran dengan rencana tersebut. Namun, setelah melihat kondisi dan situasi di lapangan, Jokowi yakin stok beras bisa tercukupi dari produksi dalam negeri.

Ia juga mengaku berkomunikasi dengan Syahrul dan Budi terkait stok beras yang mencukupi. Karena itu diputuskan untuk tidak impor beras sampai Juni 2020. Apalagi diketahui, gara-gara wacana impor saat panen raya harga gabah di tingkat petanu anjlok sampai di kisaran Rp 3.000 per kilogram.

“Sehingga kemarin saya sampaikan, sudah, stop dulu, ini panen mau impor, nggak usaha impor, gitu,” kata Jokowi, disambut tepuk tangan para petani.

Baca juga : Kasus Samin Tan Jalan Lagi, Siapa Yang Bakal Keseret Ya?

Bahkan, Jokowi menjamin, tidak akan impor beras sampai akhir 2021. Dengan catatan, produksi beras dalam negeri bisa mencukupi kebutuhan nasional. “Insyaallah nanti sampai akhir tahun, kalau kita tahan produksinya, bagus berarti juga tidak akan impor,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.