Dark/Light Mode

Hindari Mutasi Corona

WNI Jangan Pulang Dulu Ke Indonesia

Rabu, 28 April 2021 07:17 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Marji - Medcom).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Marji - Medcom).

 Sebelumnya 
“Bila ada pelawat dari luar negeri memang se­baiknya dilakukan pemeriksaan PCR ulangan setibanya di Indonesia,” kata Tjandra, kemarin.

Apabila hasilnya negatif, dia tetap harus menjalani karantina sesuai masa inkubasi yang dimulai ketika seseorang terinfeksi virus, hingga akhirnya muncul gejala yakni dua pekan.

Tetapi, bila hasil pemeriksaan positif, maka pasien perlu ditangani, diisolasi dan diperiksa whole ge­nome sequencing-nya.

Baca juga : Innalillahi, Tetap Kuat Indonesiaku

Terkait mutasi Covid-19 terutama yang menyebab­kan naiknya kasus penyakit di India beberapa waktu lalu, Tjandra menyebut ada dua kelompok besar jenis.

Pertama, jenis Variant of Concern (VOC) yang sudah dikenal luas, yaitu B117 yang pertama kali terdeteksi di Inggris pada 20 September 2020 dan kini sudah ada di 130 negara di dunia termasuk Indonesia.

Kemudian, B1351 yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada awal Agustus 2020 dan sekarang sudah ada di lebih dari 80 negara.

Baca juga : Rumah Tahanan Militer Angker Jadi Tempat Isolasi Untuk Pemudik

Menurut laporan, mutasi ini mungkin mempengaruhi efikasi vaksin, termasuk AstraZeneca yang diguna­kan di Indonesia.

Terakhir, P1 atau B11281 yang awalnya dilaporkan di Brazil dan Jepang yang ke­mudian sudah menyebar ke sekitar 50 negara di dunia.

“Ketiga jenis VOC ini tentu mungkin jadi salah satu penyebab kenaikan ka­sus di India,” ungkapnya.

Baca juga : Tempat Wisata Dibuka, Netizen Nyindir, Kalau Pengen Mudik Lewat Jalur Piknik

Jenis mutasi kedua, yang kemudian banyak dibahas adalah mutan yang bermula dilaporkan dari India, bah­kan disebut double mutant dan belakangan malah juga ada triple mutant.

Beberapa hal tentang mutasi ganda atau mutasi double, yaitu B1617 yang dilaporkan berasal dari dari India dan kini sudah menye­bar ke lebih dari 20 negara, termasuk ke Inggris.

Tjandra menjelaskan, dari sekitar 11 perubahan, ada dua mutasi yang di­anggap paling banyak ber­pengaruh pada perjalanan penyakit Covid-19, yaitu E484Q. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.