Dark/Light Mode

Habis Mafia Karantina, Ada Mafia Antigen Bekas

Warga +62 Malu-maluin

Kamis, 29 April 2021 07:35 WIB
Petugas AVSEC berjaga di lokasi pelayanan swab Antigen yang telah ditutup di Lantai Mezzanine Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (28/4/2021). Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara menggerebek pelayanan rapid test antigen yang diduga memakai alat bekas dan mengamankan lima orang pegawai yang bertugas pada Selasa (27/4) lalu. (Foto: ANTARA/Adiva Niki)
Petugas AVSEC berjaga di lokasi pelayanan swab Antigen yang telah ditutup di Lantai Mezzanine Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (28/4/2021). Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara menggerebek pelayanan rapid test antigen yang diduga memakai alat bekas dan mengamankan lima orang pegawai yang bertugas pada Selasa (27/4) lalu. (Foto: ANTARA/Adiva Niki)

 Sebelumnya 
“Serta terus melakukan evaluasi secara menyeluruh dan penguatan monitoring pelaksanaan SOP di lapangan sehingga hal tersebut tidak terulang kembali,” ujarnya.

Anggota Komisi Kesehatan DPR, Intan Fauzi mendukung aparat kepolisian mengusut tuntas kasus mafia antigen bekas ini. Menurutnya, dampak penggunaan alat antigen bekas ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

“Bukan hanya penularan Covid-19, tapi juga penyakit-penyakit lainnya,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Kasus Pemakaian Alat Rapid Test Antigen Bekas, IDI: Pelanggaran Berat!

Karena itu, dia meminta petugas nakes itu diganjar dengan sanksi berat. Sebab, mereka telah menyalahi aturan dan sumpahnya sebagai tenaga kesehatan. “Ini kejahatan. Jangan sampai, kejadian ini terulang lagi di daerah lainnya,” tegasnya.

Di dunia maya, dua kasus ini membuat geram banyak netizen. Bahkan, Kimia Farma yang kesenggol dalam kasus mafia antigen bekas sampai menjadi trending topic di Twitter, kemarin.

Akun Amelia Martira @irasjafii prihatin dengan kejadian itu. Dia juga pesimis Indonesia bisa cepat keluar dari pandemi Covid-19 bila masih banyak petugas yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan.

Baca juga : Langgar UU Karantina, Lima Warga India Diciduk

“Memang kayak enggak niat bikin pandemi ini berakhir ya. Gini caranya, siapin fisik dan mental aja deh,” tulisnya.

Akun Es Goyang @Abess83 juga kecewa dengan kinerja nakes yang justru memperparah kondisi pandemi Covid-19.

“Kenapa sih kalian tega, sudah digaji dengan baik, kenapa masih saja mau mencelakai rakyat yang enggak bersalah. Nanti kalau virus itu terhubung ke yang lain gimana,” tulisnya.

Baca juga : Was was Kasus Di India, PDIP Minta Warga Jangan Lalai, Tetap Patuhi Prokes

“Layak dihukum mati, karena membahayakan orang satu negara secara keseluruhan, baik langsung maupun tidak langsung,” timpal Just Biyu Aja @KareefCool. “Pantes aja Corona gak ada habisnya, lah bekas orang aja di pakaikan lagi, mau gimana hilang Corona. Aduhhh, semua karena duittt,” semprot @RafiqahRara.

“Semua yang memanfaatkan pandemi demi keuntungan pribadi layak dihukum mati, diberikan hukum seberat2nya. Ditengah bencana mereka memanfaatkan jadi keuntungan pribadi,” ujar @The_Sun24. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.