Dark/Light Mode

18,9 Juta Orang Bakal Nekat Mudik

Jokowi Masih Khawatir

Jumat, 30 April 2021 06:45 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan secara virtual kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia, pada Rabu (28/04/2021). (Foto: Rusman/BPMI Setpres)
Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan secara virtual kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia, pada Rabu (28/04/2021). (Foto: Rusman/BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski pemerintah melarang mudik Lebaran, masih banyak masyarakat bandel pulang kampung. Kepala daerah diminta lebih gencar mensosialisasikan larangan mudik. Kalau nggak, berabe deh...

Presiden Jokowi menyatakan, masih ada 18,9 juta orang yang diperkirakan nekat mudik meski pemerintah menerapkan larangan mudik pada Idul Fitri tahun ini. Jumlah itu diketahui dari survei yang digelar pemerintah.

Karena itu, Jokowi meminta seluruh elemen pemerintahan menggencarkan sosialisasi larangan mudik.

Baca juga : Moeldoko Masih Kuat

“Angkanya masih besar, 18,9 juta orang yang masih akan mudik. Sebab itu, harus disampaikan terus larangan mudik ini agar bisa berkurang lagi,” imbau Jokowi, saat memberikan pengarahan kepada Kepala Daerah se-Indonesia Tahun 2021, di Jakarta, kemarin.

Jokowi membeberkan, hasil survei itu sebenarnya sudah turun dari sebelum pengumuman larangan mudik. Awalnya, ada 89 juta orang atau sekitar 33 persen penduduk yang berencana mudik pada Idul Fitri ini. Namun, tetap saja, jumlah 18,9 juta orang bukan jumlah kecil.

Saat larangan mudik diumumkan, jumlah orang yang akan mudik turun menjadi 29 juta orang atau sekitar 11 persen. Jumlah itu kembali turun menjadi 18,9 juta orang atau 7 persen usai pemerintah daerah memulai sosialisasi.

Baca juga : Jokowi Main Aman

Berkaca pada data tersebut, Jokowi meyakini, langkah sosialisasi akan bisa terus menekan jumlah orang yang ngotot mudik.

“Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik di Idul Fitri, tetapi saya meyakini bila pemerintah daerah dibantu Forkopimda semuanya segera mengatur, mengendalikan, mulai disiplin prokes, saya yakin kenaikan jumlah kasus Covid-19 tidak seperti tahun lalu,” tutur eks Wali Kota Solo ini.

Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 kerap terjadi usai libur panjang. Lebaran tahun lalu, lonjakannya bahkan mencapai 93 persen. Dia tak ingin hal serupa terjadi pada tahun ini. “Kenaikannya sangat melompat,” imbuh Jokowi.

Baca juga : Pak Jokowi Naik Pitam

Dia juga mengingatkan, libur panjang pada Oktober 2020 berimbas pada kenaikan jumlah kasus hingga 95 persen. Kemudian lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi pada libur panjang akhir tahun sebanyak 75 persen.

“Sebab itu, hati-hati. Libur pasca dua minggu lalu kurang lebih (naik) hampir 2 persen, hati-hati,” wanti-wanti Jokowi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga mengingatkan, penularan virus tak mengenal batas teritorial negara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.