Dark/Light Mode

Gempa Bumi Muncul Setiap Hari

Gagap Membaca Tanda, Bisa Berabe

Senin, 24 Mei 2021 07:15 WIB
Gempa bumi yang terjadi di Banten, Minggu (23/5/2021). (Foto: BMKG)
Gempa bumi yang terjadi di Banten, Minggu (23/5/2021). (Foto: BMKG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain virus Corona, bencana alam berupa gempa bumi merupakan musibah nyata yang kerap menimpa rakyat Indonesia. Hampir tiap hari, ada saja wilayah di Tanah Air yang dilanda gempa bumi. Waspada dan siaga dari sejak dini, penting dilakukan. Karena, kalau sampai gagap membaca tanda, bisa berabe nantinya.

Dalam 1 bulan ini saja, lebih dari 10 kali terjadi gempa bumi. Dari wilayah paling barat Indonesia, hingga ke daerah yang paling timur. Akibatnya, korban jiwa berjatuhan, tempat tinggal rusak, termasuk infrastruktur dan gedung layanan publik.

Kemarin, dalam sehari terjadi gempa bumi di tiga wilayah yang berbeda. Pertama, di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Kedua, di timur laut Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Ketiga, di wilayah Pandeglang, Banten.

Baca juga : AHY Ajak Anak Muda Siap Hadapi Tantangan Demokrasi

Di Banten, gempa terjadi sabanyak 13 kali dalam sehari. Gempa pertama, terjadi pukul 10.48 WIB, berkekuatan 4,9 SR di 6,54 Lintang Selatan (LS), 105,47 Bujur Timur (BT), di kedalaman 10 km, berada di 17 km barat laut Sumur.

Gempa bumi kedua berkekuatan 5,2 SR. Ketiga, gempa berkekuatan 3,5 SR terjadi pukul 11.00 WIB. Keempat, berkekuatan 3,2 SR. Selanjutnya gempa berkekuatan 3,5 SR pukul 11.13 WIB. Selang beberapa menit, terjadi lagi beberapa kali gempa, yakni berkekuatan 2,8 SR pukul 11.21 WIB, pukul 11.26 WIB berkekuatan 3 SR dan pukul 11.33 WIB berkekuatan 4,4 SR.

Kemudian, pukul 12.21 WIB berkekuatan 2,8 SR. Terus berlanjut pukul 12.40 WIB berkekuatan 2,5 SR. Lalu gempa dengan kekuatan 3,6 SR pukul 12.45 WIB. Kemudian pukul 13.14 WIB dengan kekuatan 2,4. Terakhir, gempa berkekuatan 2,1 SR terjadi pukul 13.36 WIB di kedalaman 10 km.

Baca juga : Ya Allah, Dosa Apa Negeri

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, gempa yang terjadi di Banten disebabkan adanya aktivitas sesar lokal. Namun, kekuatannya kecil.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault),” kata Bambang, melalui keterangan resminya, kemarin.

Meskipun berkekuatan kecil, gempa yang terjadi di Pandeglang itu, ikut dirasakan oleh warga di beberapa wilayah lain. Seperti Jakarta, Depok, Bogor hingga Sukabumi. “Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” sebutnya.

Baca juga : Yang Meninggal Masih Tinggi Jangan Merasa Sudah Bebas

Anggota Komisi VIII DPR, Bukhori Yusuf mengingatkan, BMKG untuk tetap waspada dan sigap. Hal ini penting untuk menekan terjadinya korban jiwa ketika gempa bumi terjadi.

“Warning dari BMKG sangat penting agar semua pemangku kepentingan, khususnya BNPB dapat lebih dini mengantisipasi bencana dan meminimalisir semaksimal mungkin terjadinya korban, hususnya korban nyawa,” tegasnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.