Dark/Light Mode

Tentukan Tempat Perang

Teroris Papua Sok Jagoan

Jumat, 28 Mei 2021 07:10 WIB
Ilustrasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Meski diakui, aparat keamanan belum pernah mencoba menjalin komunikasi dengan pimpinan KKB. Tapi, dia akan coba dirintis dalam beberapa waktu dekat. Fakhiri ingin, penyelesaian masalah dengan KKB tak menyisakan dendam.

“Kita berharap ada hal saling menguntungkan. Selama ini kan belum dicoba, saya berharap semua masyarakat yang mencintai Tanah Papua ini damai, mari satu hati,” kata dia.

Kabar ajakan perang itu juga sudah sampai di telinga Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. Namun begitu, ia menilai, selama ini pemerintah kerap bersabar dan bersikap wajar pada seluruh perilaku dan tindak kekerasan KKB. Pemerintah, kerap berupaya menyelesaikan persoalan konflik itu agar tak mencederai Hak Asasi Manusia (HAM).

Baca juga : Gercep Basmi Terorisme Papua

“Kita (pemerintah) tetap berpedoman menjaga hak asasi manusia,” kata Mahfud, Senin (3/5).

Sementara itu, Pengamat Intelijen Susaningtyas Kertopati meminta, TNI-Polri untuk mengantisipasi bergabungnya kelompok teroris di Papua dengan kelompok separatis. Menurutnya, kemungkinan terbuka jika mereka bergabung untuk melawan pemerintah yang sah.

Karena itu, diperlukan sinergitas TNI-Polri, terutama penggunaan pasukan khusus untuk mendeteksi dan melakukan pencegahan. Tindakan preventif harus lebih besar porsinya dibandingkan tindakan represif, mengingat isu Papua sangat mudah dipolitisasi.

Baca juga : Top, Labuan Bajo Jadi Kota Pertama Pakai Jaringan 5G

“Kerja sama dengan Interpol dan militer negara lain juga harus ditingkatkan untuk memperoleh data intelijen yang lebih akurat sehingga tindakan pre-emptif dan tindakan preventif dapat lebih optimal,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Mantan anggota Komisi I DPR itu meminta upaya penegakan hukum yang tegas dan optimal bagi Kelompok Separatis dan Teroris (KST). Kemudian, setelah situasi membaik lakukan konsolidasi dengan upaya dialog. “Dialog harus libatkan berbagai unsur yang berpengaruh di Papua,” katanya.

Sebelumnya, sebanyak 400 pasukan setan dari Batalion Infanteri 315/Garuda Kodam III Siliwangi yang tergabung dalam satuan tugas (Satgas) pengamanan Daerah Rawan, berangkat menuju medan tugasnya di wilayah Papua. Mereka berangkat menggunakan KRI Banjarmasin-592 milik Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Selasa (25/5). [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.