Dark/Light Mode

Harga Kedelai Dunia Belum Jinak

Harga Tempe Dan Tahu Rawan Melejit Lagi Nih

Sabtu, 5 Juni 2021 05:37 WIB
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).
Ilustrasi. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
“Kami harapkan importir tetap memberikan gairah bagi pengrajin untuk terus berproduksi di tengah tingginya harga kedelai dunia. Sehingga tahu dan tempe selalu tersedia di masyarakat sebagai pilihan sumber protein dengan harga terjangkau,” tegas Oke.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri, mengatakan, jika terjadi kenaikan harga tahu dan tempe, pedagang akan menjadi pihak pertama yang menerima kon­sekuensi dari kenaikan tersebut.

Baca juga : Kemendag Minta Peran Importir Jaga Kestabilan Harga Di Dalam Negeri

“Selama ini kebijakan harga kedelai dalam negeri sepenuh­nya bergantung pada pemerintah dan importir. Harusnya hal ini bisa cepat diatasi. Harga stabil dan pasokan terjaga. Kenyataan­nya kan sampai saat ini tidak begitu,” kata Mansuri kepada Rakyat Merdeka.

Tidak stabilnya harga bahan baku tahu tempe tersebut me­mang dilematis. Sebab, pen­grajin terus meminta kenaikan harga kepada pedagang. Tetapi, para pedagang menginginkan harga tempe tidak naik dengan alasan daya beli masyarakat masih rendah imbas Covid-19.

Baca juga : Pemerintah Tebar Beragam Stimulus

“Pedagang sendiri terus berusaha merayu perajin untuk mau mengeluarkan stok kedelainya. Kalau nggak, mereka takut pembeli akan kabur,” tegasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.