Dark/Light Mode

Kasus Covid-19 Meroket

Hati-hati Ambil Kebijakan Ekonomi Bisa Jeblok Lagi

Minggu, 20 Juni 2021 05:27 WIB
Peneliti senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy. (Foto : Istimewa).
Peneliti senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Terus meningkatnya kasus Covid-19 menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021. Jika salah ambil kebijakan, target pertumbuhan ekonomi 7 persen bakal sulit tercapai.

Peneliti senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy men­gatakan, sejak awal pihaknya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II tidak akan mencapai 7 persen, seperti yang diproyeksikan pemerintah.

Proyeksi ini tentunya melihat indikator yang ada sejak kuartal IV-2020, dan kuartal I-2021.

Baca juga : Covid-19 Meroket, KAI Lakukan Tes Acak Penumpang KRL Di Stasiun

“Dengan adanya peningkatan kasus penularan Covid-19 pasca Lebaran, kontraksi ekonomi bisa terjadi lagi. Pastinya akan mem­pengaruhi proyeksi pertumbu­han ekonomi pemerintah,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, apabila tren pen­ingkatan jumlah pasien Covid-19 ini terus berlanjut, setidaknya sampai akhir Juni, dan pemerin­tah mengambil kebijakan lock­down, atau Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) lagi, sudah pasti berpotensi mengko­reksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II.

Termasuk ritme pemulihan ekonomi, pasti akan terganggu jika kenaikan kasus Covid-19 terjadi berlarut-larut. Bahkan, dampaknya akan berpengaruh juga di pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun ini.

Baca juga : Kasus Covid Melonjak, Kominfo Kembali Terapkan WFH

“Langkah pemerintah saat ini akan ikut menentukan bagaimana pertumbuhan ekonomi di sisa akhir tahun nanti,” tegas Yusuf.

Terus naiknya angka kasus Covid-19 membuat pemerintah makin waspada. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara men­gatakan, angka penyebaran Corona yang semakin meluas bakal men­gacaukan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II ini.

“Padahal, kami berharap kuar­tal II ini periode emas untuk bisa mendukung dan mendorong pe­mulihan. Tapi tentunya kita harus tetap waspada, terus berhati-ha­ti,” kata Suahasil dalam webinar di Jakarta, Kamis (17/6).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.