Dark/Light Mode

Bunuh Lagi 5 Warga, Sandera 4 Warga

Teroris Papua=Zionis Israel

Sabtu, 26 Juni 2021 07:40 WIB
Kondisi truk yang diduga ditembak oleh KKB di Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021). (Foto: Humas Polda Papua)
Kondisi truk yang diduga ditembak oleh KKB di Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021). (Foto: Humas Polda Papua)

 Sebelumnya 
Sementara itu, informasi dari Kapen Kogabwilhan III, Kolonel CZI IGN Suriastawa, empat korban tewas ini merupakan warga pendatang, dan satu lagi penduduk lokal. “Informasi yang kami terima, ada lima warga tewas, empat orang merupakan tukang yang sedang membangun rumah dan satu orang merupakan warga di kampung tersebut,” sebutnya.

Sampai kemarin, nasib 30 pekerja PT Crenoma yang di Kampung Bingki juga belum diketahui nasibnya. “Kami masih memonitor dan personel TNI-Polri saat ini berupaya mengevakuasi para korban,” ujar Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.

Dari laporan yang diterima aparat sementara ini, ada 7 karyawan PT Crenoma yang selamat setelah melarikan diri dengan menggunakan perahu. Mereka saat ini sudah berada di Swator, Kabupaten Asmat.

Baca juga : Urusan Mahfud Sangat Njelimet

“Anggota masih mengumpulkan data sekaligus berupaya mengevakuasi korban yang meninggal,” ujarnya.

Kasus ini mendapat perhatian politisi Senayan. Setidaknya karena lima orang yang meninggal dalam waktu bersamaan. Apalagi satu di antaranya tokoh yang dihormati warga setempat.

“Pemerintah harus lebih tegas dalam menumpas KKB dan penumpasan dengan melibatkan juga intelijen, agar tidak ada rakyat yang jadi korban lagi,” ujar anggota Komisi I DPR, Syarif Hasan.

Baca juga : Jelang Lawan Oman, Skuad Garuda Terus Perbaiki Kesalahan

Peneliti kajian Papua dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Adriana Elisabeth, turut prihatin atas kejadian ini. Dia menduga, ada dua alasan yang memantik kekesalan teroris Papua.

“Pertama, masalah kesejahteraan ekonomi, karena proyek itu tidak melibatkan orang asli Papua (OAP). Kedua, aksi balas dendam karena pelabelan KKB sebagai teroris,” jelasnya saat dihubungi, kemarin.

Dia bilang, mereka marah karena tidak dilibatkan dalam proyek pekerjaan. Makanya bergabung dengan teroris Papua menjadi solusinya. Karena bisa dengan mudah meneror warga pendatang. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.