Dark/Light Mode

Hanafi, Pustakawan Perpustakaan Bung Karno

Kiprah Perpustakaan Bung Karno Lestarikan Kearifan Lokal Kota Patria

Kamis, 8 Juli 2021 13:18 WIB
Pustakawan Perpustakaan Bung Karno, Hanafi (Foto: Istimewa)
Pustakawan Perpustakaan Bung Karno, Hanafi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Blitar, atau yang akrab disapa Kota Patria atau Kota Proklamator, cukup dikenal dan ramai dikunjungi masyarakat. Salah satunya karena ada makam Presiden pertama Ir. Soekarno sekaligus Perpustakaan Bung Karno yang letaknya berdampingan. Bagi masyarakat yang ingin berkunjung, apabila gunakan transportasi udara, bisa mendarat di Malang atau Surabaya. Kemudian dilanjut naik kereta api atau naik bus. Diteruskan lewat kendaraan umum, bemo atau becak. 

Apabila berombongan dan memakai bus pariwisata atau mobil dari luar kota, pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP), kemudian naik becak atau jalan kaki menuju makam dan perpustakaan. 

Baca juga : Salim, Kebiasaan Kecil Yang Punya Pengaruh Besar

Perpustakaan Proklamator Bung Karno, yang merupakan lembaga di bawah langsung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di kawasan Makam Bung Karno, sangatlah strategis. Wisatawan atau peziarah yang datang tidak tidak hanya “mewarisi abunya”, namun juga “mewarisi apinya”. Yakni semangat nasionalisme, menghargai jasa para pahlawan, dan mengisi kemerdekaan ini. Demi melayani pemustaka dan pengunjung, Perpustakaan Proklamator Bung Karno buka setiap hari. Di hari libur nasional pun, layanan memorabilia tetap buka. 

Pada layanan memorabilia, ditampilkan foto, lukisan, artefak Bung Karno. Begitu juga di layanan koleksi, banyak ditampilkan koleksi yang ditulis Bung Karno, koleksi tentang Bung Karno, dan tentang pahlawan. Dari beberapa koleksi yang berada di layanan memorabilia, ada satu lukisan yang membuat wisatawan penasaran dan ingin membuktikan rumor itu. Pasalnya rumor ini sudah banyak diliput media massa. Pernah juga diliput pelawak Tukul Arwana. Lukisan tersebut merupakan lukisan Bung Karno yang merupakan karya IB Said yang dibuat tahun 2001. Lukisan tersebut dirumorkan berdetak pada jantungnya. 

Baca juga : Kiai Maruf Ingatkan Ekosistem Syariah Harus Berbasis Digital Dan Kearifan Lokal

Berdasarkan pengalaman, memang banyak pengunjung penasaran dengan hal itu. Mereka pun merasa puas sekaligus kagum setelah menyaksikan secara langsung lukisan itu. Ternyata, memang benar jantung pada lukisan itu terlihat berdetak. Sebagai pustakawan, saya pun menjelaskan, lukisan itu berdetak karena kecerdasan pelukis, baik dalam teknik melukis maupun bahan media lukis. 

Di layanan memorabilia juga ada koleksi dua benda pusaka yang setiap tahun dilakukan jamasan yaitu Gong Kiai Jimat dan Keris Sekar Jagat yang konon merupakan milik Bung Karno. Tujuan jamasan ini untuk melestarikan budaya. Wisatawan dapat meminta pemanduan pustakawan melakukan story telling dan memutarkan film. 

Baca juga : Paradigma Perpustakaan Sudah Berubah, Pustakawan Harus Kompeten

Sebagai perpustakaan yang mengobarkan semangat nasionalisme, UPT Perpustakaan Proklamator sepanjang tahun sudah mempersiapkan agendanya. Di 1 April, yang merupakan hari kelahiran Kota Blitar, Perpustakaan Proklamator memamerkan buku, foto-foto, dan pernak-pernik Bung Karno yang siap dengan rutinitas setiap hari untuk melayani peminjaman, story telling, bimbingan pemustaka, dan kegiatan kepustakawanan. Juga siap dengan kegiatan-kegiatan bertema nasionalisme dan kearifan lokal yang ada di Blitar. 

Kegiatan tersebut antara lain kegiatan lomba menghafal biografi Bung Karno, seminar dan dialog kebangsaan, safari ke sekolah untuk bimbingan pemustaka dan menyebarkan literasi Bung Karno, bedah bukunya, perpustakaan keliling dengan disertai layanan story telling.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.