Dark/Light Mode

Tiga Holding BUMN Segera Meluncur

Value Perusahaan Pelat Merah Bakal Makin Gede

Senin, 19 Juli 2021 05:37 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Foto : Istimewa).
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Foto : Istimewa).

 Sebelumnya 
Toto mengingatkan, bahwa holding bukan sekadar untuk mengurangi jumlah BUMN. Tapi juga untuk meningkatkan value-nya. “Secara prinsip, saat dilaku­kan holding, maka value suatu perusahaan akan lebih besar jika dibandingkan jika BUMN berdiri sendiri,” imbuhnya.

Untuk rencana pembentukan holding pariwisata, diingatkan­nya, memperhatikan banyak aspek Karena cakupannya luas. Yakni, bukan hanya soal bisnis hotel ataupun destinasi wisata. Tetapi juga, ada aspek transportasi dan logistic.

Baca juga : Bamsoet Puji Polri Bongkar Perusahaan Penimbun Obat Terapi Covid-19

“K alau holding BUMN sektor pariwisata belum bisa terbentuk saat ini, minimal klaster BUMN-nya sudah terbentuk. Sehingga sinergi antar anggota klaster bisa dioptimalkan,” saran Toto.

Untuk diketahui, BUMN Pari­wisata in Journey (Aviasi Pari­wisata Indonesia/Aviata) diajukan untuk menjadi salah satu peneri­ma PMN tahun depan senilai Rp 9,318 triliun. Dana ini dibutuhkan untuk memperbaiki permodalan dan restrukturisasi, dan penyele­saian proyek Mandalika.

Baca juga : Kemenkes Segera Luncurkan Aplikasi Pemantau Obat Terapi Covid-19

Sedangkan PT Rajawali Nu­santara Indonesia (Persero) atau RNI diajukan mendapatkan PMN senilai Rp 1,2 triliun un­tuk penguatan industri pangan. RNI nantinya akan menjadi induk usaha dari holding BUMN pangan.

BUMN Pangan ini juga tengah diajukan untuk menerima PMN non tunai dalam bentuk ekuitas senilai total Rp 2,61 triliun. PMN non tunai ini meru­pakan konversi Rekening Dana Investasi (RDI) dan Perjanjian penerusan pinjaman atau SLA (Service Level Agreement) dan eks BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional).

Baca juga : Nah, Ini Baru Bikin Senang

Sedangkan untuk holding BUMN pertahanan nilai konver­si yang diajukan mencapai Rp 809,9 miliar. Perusahaan yang akan tergabung dalam holding BUMN pertahanan (Defence Industry Indonesia/DEFEND ID) adalah PT Len Industri (Persero) yang merupakan Ketua Tim Percepatan Holding BUMN Industri Pertahanan. Anggotanya PT Pindad (Persero), PT Dahana (Persero), PT Dirgantara In­donesia (Persero) dan PT Pal Indonesia (Persero). [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.