Dark/Light Mode

Angka Kematian Di Solo Disorot Komandan PPKM

Gibran: Sudah Saya Jelaskan Ke Pak Luhut

Jumat, 30 Juli 2021 08:14 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Istimewa)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komandan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luhut Binsar Pandjaitan tidak pandang bulu dalam mengevaluasi kasus Corona di daerah. Kasus Corona di Solo, yang dipimpin putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, juga disorotnya. Penyebabnya, angka kematian di Solo Raya cukup tinggi. Disorot Luhut, Gibran punya menghubungi Luhut.

Sorotan itu disampaikan Luhut dalam keterangan resmi yang dibagikan ke media, Senin (26/7). Dalam keterangannya, Luhut menyatakan, memantau ketat penerapan PPKM Level 4 di Solo Raya dan DIY. Pasalnya, tren kasus terkonfirmasi di daerah itu, masih sangat tinggi. Luhut ingin ada penguatan di sektor, agar angka kematian di daerah itu bisa ditekan. 

Mendapat sorotan seperti itu, Gibran buka suara. Dia mengaku sudah menjelaskan kepada Luhut mengenai kondisi yang sebenarnya terjadi.

Baca juga : Pasien Kudu Dibujuk Ke Tempat Isolasi Terpusat

“Sudah saya jelaskan. Yang jelas, jumlahnya itu tidak setinggi yang dipaparkan oleh Pak Luhut," terang Gibran, saat dijumpai awak media, di Balai Kota Solo, kemarin.

Menurut Gibran, tingginya angka kematian itu bukan cuma berasal dari warga Solo. Tapi dari daerah lain juga. Sebab, selama ini, Rumah Sakit (RS) di Solo juga melayani pasien yang datang dari berbagai daerah.

"Angka kematiannya tinggi. Tapi, pasiennya bukan dari Solo semua, itu lho. BOR (bed occupancy rate) tinggi, tapi pasien bukan dari Solo semua. Sudah saya jelaskan data-datanya seperti apa," tambahnya.

Baca juga : Jangan Panik, Tetap Tenang

Ayah Jan Ethes itu menambahkan, dua hari lalu, sudah ada tim dari Koordinator PPKM datang ke Solo. Tim tersebut melakukan asesmen. Pihaknya pun menjelaskan data yang sebenarnya terjadi. “(Sudah) clear semua,” tambahnya.

Gibran melihat, Luhut merespons baik penjelasan dari Pemkot Solo. Dia pun kembali menegaskan, RS di Solo tidak boleh menolak pasien yang datang dari daerah mana pun. 

"(Responsnya) sudah cukup jelas. Yang jelas kan rumah sakit harus menerima semua pasien dan itu nggak masalah buat saya. Artinya kita dipercaya sama orang," sambungnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.