Dark/Light Mode

Saudi Tutup Pintu, Wapres AS Nggak Mampir Ke Sini

Pemerintah Kesinggung? Biasa Saja...

Jumat, 6 Agustus 2021 07:40 WIB
Ilustrasi, tingginya kasus Covid-19 membuat Indonesia makin dijauhi kalangan internasional. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi, tingginya kasus Covid-19 membuat Indonesia makin dijauhi kalangan internasional. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingginya kasus Covid-19 membuat Indonesia makin dijauhi kalangan internasional. Sejumlah negara termasuk Arab Saudi masih tutup pintu bagi Indonesia. Terbaru, Wapres Amerika Serikat, Kamala Harris juga tidak mampir dalam lawatannya ke Asia Tenggara. Mendapat perlakuan ini, pemerintah tak tersinggung.

Ada dua topik internasional yang jadi perhatian publik sepekan terakhir. Topik pertama adalah keputusan kerajaan Arab Saudi yang membuka kembali pintu bagi para turis asing, mulai 1 Agustus kemarin.

Total ada 49 negara yang dibolehkan berkunjung ke Saudi. Beberapa di antaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, Italia, Malaysia, Singapura, China, Inggris, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Jepang, dan Jerman.

Baca juga : Ekonomi Tumbuh 7 Persen, DPR Ingatkan Pemerintah Tetap Waspada

Sayangnya, dari 49 negara tersebut, Indonesia tidak tercantum. Tidak ada alasan resmi kenapa Saudi tidak menyertakan Indonesia dalam daftar tersebut. Namun dalam peraturan yang tertera di portal e-visa Arab Saudi tertulis, syarat pelancong yang ingin masuk ke Saudi harus sudah disuntuk vaksin dua kali. Ada pun vaksin yang diakui Saudi hanya empat macam yaitu, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, atau satu dosis Johnson & Johnson.

Sementara pelancong yang divaksinasi dengan Sinopharm atau Sinovac hanya boleh masuk jika telah menerima suntikan booster dari salah satu dari empat vaksin yang disetujui Saudi.

Selain syarat vaksin, pelancong juga harus mengantongi surat negatif tes PCR dalam kurun waktu 72 jam dari kedatangan dan mendaftar melalui portal Muqeem.

Baca juga : DPR Ingatkan, Pemerintah Tak Bisa Sendirian Atasi Pandemi

Keputusan ini tentu membuat kecewa sebagian WNI terutama yang ingin pergi umroh. Soalnya, dengan dibukanya pintu tersebut warga asing dimungkinkan untuk mendapatkan visa 1 tahun dan bisa menjalankan ibadah umroh.

Akun @umaralims kecewa betul dengan keputusan Saudi. Menurut dia, ini ada kaitannya dengan kinerja pemerintah dalam menangani pandemi sehingga tidak di percaya Arab Saudi. “Akibatnya, Umat Islam Terbesar ini Kehilangan tempat ibadah di tanah suci,” kicaunya.

Jumlah kasus Covid di Tanah Air memang masih tinggi. Kemarin misalnya tambahan 35.764 kasus. Kekecewaan publik ini makin menjadi setelah mengetahui warga Malaysia dibolehkan berkunjung ke Saudi. Padahal jumlah kasus di Malaysia saat ini masih tinggi. Negeri jiran itu pun menggunakan vaksin Sinovac meski kemudian diganti jadi Pfizer.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.