Dark/Light Mode

Pelototin Angka-angka Corona

Jokowi Senang, Tapi Siaga

Sabtu, 7 Agustus 2021 07:50 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati meninjau sejumlah fasilitas rumah sakit (RS) usai meresmikan RS Modular Pertamina di Jakarta, Jumat (6/8/2021). RS khusus pasien Covid-19 yang berlokasi di kawasan Tanjung Duren tersebut memiliki 305 tempat tidur yang terdiri dari: tidur isolasi, tempat tidur High Care Unit (HCU) dan Intensive Care Unit (ICU). (Foto: Biro Pers)
Presiden Joko Widodo bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati meninjau sejumlah fasilitas rumah sakit (RS) usai meresmikan RS Modular Pertamina di Jakarta, Jumat (6/8/2021). RS khusus pasien Covid-19 yang berlokasi di kawasan Tanjung Duren tersebut memiliki 305 tempat tidur yang terdiri dari: tidur isolasi, tempat tidur High Care Unit (HCU) dan Intensive Care Unit (ICU). (Foto: Biro Pers)

 Sebelumnya 
Karena itu, dia bilang masih ada banyak pekerjaan rumah yang mesti dibenahi antara lain layanan rumah sakit dan laboratorium tes Corona. Dia minta rumah sakit serius dalam membuka informasi. Laporan dari lapangan Puskesmas dan pasien kesulitan menghubungi hotline rumah sakit.

“Mereka coba menghubungi namun tidak ada yang angkat. Akibatnya, ambulans dari Puskesmas tidak bisa jalan ke rumah sakit. Pasien pun tidak tertangani dan akhirnya meninggal,” kata Zubairi, kemarin.

Karena itu, dia meminta, rumah sakit membuka layanan hotline dan merespons dengan serius. “Karena ambulans baru bisa berangkat kalau rumah sakit yang dituju memberi jaminan,” ungkapnya.

Baca juga : Bantu Penanganan Corona, BI Donasikan 5.700 Tabung Oksigen

Ia juga meminta pemerintah mengawasi pasien isoman yang meninggal. Kata dia, meski pasien isoman di rumah harus tetap memerlukan konsultasi dengan dokter.

Ia bersyukur, di beberapa daerah telah bisa diakses layanan telemedicine yang menghubungkan secara daring pasien isoman dengan dokter. Dokter spesialis penyakit dalam itu berharap layanan telemedicine bisa semakin merata terakses di seluruh daerah.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyampaikan hal serupa. Kata dia, secara nasional kasus Corona di Tanah Air masih tinggi dan mengkhawatirkan. Apalagi saat ini terjadi lonjakan kasus di luar Jawa.

Baca juga : Ahmad Ali: Liga-1, Tunda Saja!

Menurut dia, langkah pemerintah menerapkan PPKM Level 4 di luar Jawa mungkin tak akan membawa hasil serupa dengan yang diterapkan di Jakarta. Ada banyak tantangan saat menerapkan PPKM Level 4 di luar Jawa seperti masalah geografis, infrastruktur, SDM, kesiapan fasilitas kesehatan, dan juga masalah sosial ekonomi.

Menurut Dicky, penerapan PPKM Level 4 berhasil menurunkan penambahan kasus positif di Jawa-Bali karena dukungan pemerintah pusat berupa ketersediaan alat-alat kesehatan, didukung fasilitas penunjang isolasi, serta tambahan SDM untuk tracing.

“Jadi kalau mau replikasi PPKM Level 4 siapkan dulu daerah supaya tujuan menurunkan kasus baik positif atau kematian bisa tercapai,” kata Dicky, kemarin. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.