Dark/Light Mode

Perintahkan Menkes Turunkan Harga PCR

Jokowi Pahami Kesulitan Rakyat

Senin, 16 Agustus 2021 07:55 WIB
Presiden Jokowi memberikan keterangan Pers terkait Harga PCR, Minggu (15/8/2021). (Foto: Biro Pers)
Presiden Jokowi memberikan keterangan Pers terkait Harga PCR, Minggu (15/8/2021). (Foto: Biro Pers)

 Sebelumnya 
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman juga memuji cepat tanggap Jokowi. Menurutnya, salah satu kelemahan pemerintah dalam penanganan pandemi ini, yakni rendahnya testing. Selama ini, testing yang dilakukan masih didominasi oleh Jakarta dan beberapa kota besar. Artinya, masih ada ketimpangan.

Sementara testing mandiri yang dilakukan rakyat melului tes PCR, cukup memberatkan. Tingginya harga, membuat hanya segelintir orang yang bisa melakukan tes PCR di rumah sakit swasta. “Itu gak bisa dibebankan ke negara. Dalam rangka itu, labnya harus mudah diakses dan harganya harus terjangkau,” terangnya.

Baca juga : Sekjen MPR: Sidang Tahunan Rawat Demokrasi Dan Kedaulatan Rakyat

Idealnya, berapa tarif tes PCR? Dicky menganggap, angka yang disodorkan presiden sudah realistis. Harga turun, namun masih ada keuntungan bagi penyedia jasa tes. Rasa-rasanya, besaran tarif itu tidak bisa ditawar lagi.

Di balik harga tes PCR, Dicky kembali mengingatkan bahwa yang terpenting dalam penanganan pandemi adalah penguatan testing. Pemeriksaan menggunakan antigen yang harganya lebih ekonomis, namun akurasinya juga tinggi.

Baca juga : Menkes Turunkan Harga Tes PCR

“Jangan lupa, masih ada rapid tes antigen. Harganya kalau bisa di kisaran Rp 50-60 ribu. Pemerintah perlu tertibkan. Karena ini jadi kunci menemukan kasus sebanyak-banyaknya, dan mencegah penularan. Tidak mesti PCR. Terutama kalau bicara di daerah,” pesan Dicky.

Sementara itu, keputusan Jokowi yang akan menurunkan harga PCR disambut gembira kalangan warganet. “Akhirnya bapak presiden mendengar keluhan rakyat. Nggak kebayang cuan dari lab swasta dan RS swasta yang mematok harga sejuta. Wow cuan kalian banyak banget,” cuit @gunawandvd. “Mas @jokowi sungguh bijak, terukur dan terkendali. Tak seperti presiden #Soekarno dan #PakHarto. Tentunyah,” puji @kafirliberal.

Baca juga : Tinjau Vaksin, Sukur Ajak Warga Bekasi Berdoa Pandemi Segera Berakhir

Meski begitu, ada juga warganet yang belum puas dengan harga yang disodorkan Jokowi. “Ayo silakan ditawar. Kali aja bisa turun lagi harganya,” ajak @rinaldironi. “Tak nego 150 ribu saget mboten pak? Nek mboten kulo teng warung sebelah,” tantang @Infaidel_.

“Pak Presiden mohon harganya diturunkan lagi. Setidaknya beda dikit dengan di India,” timpal @MrsRachelIn. “Pak, yang kemarin-kemarin udah bayar sendiri dengan harga di atas itu boleh ajuin reimburse gak pak?” tanya @kh_putra. “Antigen di bawah Rp 100 ribu dong pak,” pinta @heyjakk. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.