Dark/Light Mode

Setelah Jawa-Bali Turun Level

Merasa Merdeka, Padahal Covid-19 Masih Menjajah

Rabu, 25 Agustus 2021 08:10 WIB
Suasana pemakaman di TPU khusus Covid-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (24/8/2021). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Suasana pemakaman di TPU khusus Covid-19, Jombang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (24/8/2021). (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

 Sebelumnya 
Namun, data Kementerian Kesehatan kemarin mencatat, angka kasus positif naik lagi menjadi 19.106. Meskipun naik 10 ribu, itu bukan karena adanya lonjakan kasus baru. Penyebabnya, karena testing yang dilakukan pada hari sebelumnya cukup rendah, yakni sekitar 74.324 orang. Selain itu, kenaikan kasus karena adanya data menumpuk dari daerah yang belum dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan, penanganan Corona sudah jauh membaik. Ia lalu memaparkan data persentase kesembuhan kasus sebesar 89,5 persen. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan angka kesembuhan dunia yang berada di level 89,47 persen. Begitu juga dengan persentase kasus aktif di Indonesia (7,3 persen) lebih rendah dari kasus aktif dunia (8,43 persen).

Baca juga : Wakil Ketua MPR: Testing Dan Tracing Jangan Menurun

Problem yang masih mengkhawatirkan, yakni angka kematian yang masih berada di level 3,2 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dunia di angka 2,09 persen. Tingginya angka kematian ini menyebabkan Indonesia menduduki peringkat ke-9 kematian kumulatif tertinggi di dunia.

Wiku menjelaskan, tingginya angka kematian dikarenakan adanya kenaikan yang terjadi di 33 provinsi, terutama di Jawa Tengah, Lampung, Gorontalo, Bali, dan Bengkulu. Penurunan hanya terjadi pada satu provinsi saja, yaitu Kalimantan Tengah, yang turun 0,03 persen.

Baca juga : Jumlah Penindakan Turun, KPK Akui Terkendala Pandemi Covid-19

Kata Wiku, angka kesembuhan biasanya berbanding terbalik dengan angka kematian. Situasi di Indonesia saat ini justru sama-sama meningkat. Menurutnya, kondisi tersebut disebabkan beberapa alasan, yaitu pasien positif yang tidak ditangani dengan cepat serta masih ada pula warga yang isolasi mandiri di tempat yang kurang memadai.

“Mohon kepada Pemerintah Daerah, utamanya di daerah yang mengalami kenaikan kematian yang tinggi, untuk segera melakukan tindakan perbaikan,” kata Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Baca juga : Mayoritas Daerah Turun Level PPKM, DIY Dan Bali Masih Ngendon Di Level 4

Komandan PPKM Jawa Bali, Luhut Pandjaitan mengatakan, strategi pemerintah menghadapi pandemi saat ini tidak lagi difokuskan pada tercapainya herd immunity atau kekebalan kelompok. Kata dia, kekebalan kelompok sulit dicapai karena adanya varian Delta yang tingkat penularannya 5 sampai 8 kali lebih kuat dari virus sebelumnya. Sementara, efikasi dari vaksin yang ada hanya berada di level 60-an persen. Sehingga target yang realistis dalam penanganan Corona ini, yakni membuat pandemi lebih terkendali.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.