Dark/Light Mode

Kirim Somasi Ke Lawan

Luhut Dan Moeldoko Tak Tahan Difitnah

Senin, 30 Agustus 2021 07:25 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko. (Foto: Istimewa)
Menko Kemaritiman dan Investasi, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Beliau tidak anti kritik yang membangun dan konstruktif. Kalau ada faktanya, pasti kita terima. Kalau tidak ada faktanya, ini masuk character assassination (pembunuhan karakter,” tandasnya.

Apa tanggapan Haris Azhar? Pria yang juga berprofesi sebagai advocat ini santai merespons somasi Luhut itu. Ia mengaku tak masalah, karena itu adalah haknya Luhut. Namun, aktivis HAM ini belum mengambil keputusan apakah akan memenuhi tuntutan somasi Luhut atau tidak.

“Sementara, saya cuma bisa kabari bahwa saya akan balas somasi. Penuhi atau nggak? Belum tahu,” ujar Haris lewat pesan WhatsApp, kemarin.

Baca juga : Kearifan Global Dan Kemenangan Taliban Di Afghanistan

Di dunia maya, somasi yang dilakukan Luhut ini mengundang reaksi dari warganet. Ada yang mendukung, ada juga yang mengkritik Luhut.

Di barisan pendukung, ada politisi PDIP, Ruhut Sitompul. Eks politisi Demokrat itu mendukung somasi yang dilakukan Luhut. “Beri pelajaran, biar bertanggung jawab dengan ucapannya. Paten kali MERDEKA, yang melakukan somasi,” cuit Ruhut di akun Twitter @ruhutsitompul. “Perlu sekali disomasi agar tidak sembarangan ngomong dan untuk menjadi pelajaran bagi dia untuk masa yang akan datang. Salut Pak LBP,” dukung @Refoundation212.

Sementara akun @ROTIBLUDER menantang agar somasi ini tidak gertak sambal belaka. “Jangan hanya jalan di tempat laporannya seperti kasus Said Didu, Opung Luhut BP... Sunyi senyap saja,” sindirnya. “Jangan kasih kendor, enough is enough. Negeri ini butuh “oposan” & “pengamat” yang cerdas, serta fokus pada kepentingan NKRI yang lebih baik,” imbau &AidanJudakusum1.

Baca juga : Khofifah Promosikan Nanas Blitar Untuk Teman Diet

Namun, banyak juga netizen yang kecewa dengan sikap Luhut. “Setelah Moeldoko, sekarang Luhut. Ini adalah salah satu jurus andalan pejabat negara kita sekarang ini dalam merespon kritik,” sindir @ritsarkiy_pika. “Pejabat publik kok gak tahan dikritik sih?” timpal @ikhwan95.

“Somasi itu biasa! Yang bikin eneg itu, saat somasi dijawab dan faktanya ternyata benar, yang mensomasi bisa langsung ketar-ketir dan diam seribu bahasa, kita tunggu hasilnya 5-7 hari ke depan akan ada konpres nya kok,” sentil @hartiwansyah. “Kalau merasa sumber datanya jelas, ya sudah lanjut saja, kalau pun akhirnya salah, ya resiko hidup,” cuit @RansiTole.

Seperti diketahui, sebelum Luhut melayangkan somasi ke Haris dan Fatia, Moeldoko juga memilih jalur somasi terkait pernyataan yang disampaikan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Egi Primayogha bahwa dirinya terlibat dalam pusaran pemburu rente obat Covid-19 yakni ivermectin hingga ekspor beras. Somasi yang dilayangkan Moeldoko sejak Kamis (29/7) lalu itu, mula-mula diberi tenggat 1x24 jam. Lalu dilanjutkan somasi kedua hingga somasi terakhir, Jumat (20/8) lalu. Namun, ICW belum kunjung memenuhi tuntutan somasi tersebut, yakni membuktikan tuduhannya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.