Dark/Light Mode

Anggaran Pembatalan Haji Rp 21 M

Yaqut Disentil DPR

Kamis, 2 September 2021 07:20 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/8/2021). (Foto: Antara/Galih Pradipta)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/8/2021). (Foto: Antara/Galih Pradipta)

 Sebelumnya 
“Dibuka ke publik dana itu untuk apa saja agar tidak menjadi pertanyaan masyarakat, karena pembatalan ini kan sudah diketahui masyarakat luas,” cuitnya.

Hal senada dikatakan akun @Kemalwidiwijay2. Dia mengaku kaget anggaran pembatalan haji habiskan Rp 21 miliar. “Punya hutang numpuk tapi masih pemborosan,” cuitnya.

Baca juga : Pabrik Ban Siap Tancap Gas

Menanggapi kritikan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi angkat bicara. Menurut dia, program diseminasi pembatalan keberangkatan haji 2021 yang menelan anggaran sebesar Rp 21 miliar masih penting untuk dilakukan.

“Jadi gini, pembatalan itu kan sudah kita umumkan. Tapi kan juga harus kita jelaskan kepada masyarakat luas, paling tidak kepada lingkungan kita di aparatur pemerintahan,” imbuh Khoirizi saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Anggaran KPK Rp 256,9 M Dialihin Buat Penanganan Covid

Khoirizi menjelaskan, total dana Rp 21 miliar dipergunakan untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Seluruh Kantor Wilayah Kemenag akan menjadi penanggung jawab terlaksananya program diseminasi pembatalan haji 2021 itu.

Dana itu juga dipergunakan bagi para narasumber yang mengisi program tersebut. Nah, narasumbernya ada dari anggota DPR, Kemenag pusat, para tokoh agama Islam hingga para penyelenggara haji. Tapi, dia tak merinci berapa besaran anggaran untuk para narasumber tersebut.

Baca juga : Penyaluran Pembiayaan Tinggi, Dongkrak Laba CIMB Niaga Rp 851 Miliar

“Belum lagi kalau audience-nya misal yang hadir 100 orang, bisa kita bayangkan, bisa kita hitung,” tandasnya.

Baginya, program ini dibutuhkan agar masyarakat dapat memahami keputusan yang diambil pemerintah. Karena banyak juga masyarakat dan khususnya calon jemaah haji yang masih merasa gelisah akibat tak berangkat dua tahun berturut-turut. “Kalau kita nggak edukasi ini bisa jadi bola panas,” pungkas dia. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.