Dark/Light Mode

Laut China Selatan Kisruh

Ketahanan Pangan Kita Bisa Terganggu

Selasa, 28 September 2021 17:30 WIB
Ilustrasi pangan singkong. (Foto: Antara)
Ilustrasi pangan singkong. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Sementara, Pengamat militer Universitas Pertamina, Ian Montratama, melihat, kawasan LCS kini terus memanas hingga kini. Kondisinya semakin genting seiring terbentuknya aliansi keamanan Indo Pasifik tiga negara yakni Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Aliansi ini akan membangun kapal selam nuklir untuk Negeri Kanguru senilai Rp 1.425 triliun. Anggaran itu melampaui dana pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) bagi tiga matra TNI plus Polri.

Posisi Indonesia, paparnya, sampai sekarang belum diketahui, apakah akan netral atau terjerumus ke salah satu kubu. Sayangnya, pertahanan nasional tidak terbangun merata lantaran cenderung terpusat di Sumatera dan Jawa sehingga pulau-pulau terluar berpotensi menjadi proksi.

Baca juga : Sambut Era Kendaraan Listrik, PLN Bangun SPKLU Di Sulawesi Tengah

"Kita harus mampu menyebar kekuatan ke wilayah-wilayah yang sulit dideteksi musuh dan harus didukung kantong-kantong logistik bisa berupa senjata, amunisi, dan pangan," ujarnya.

Melihat kebutuhan itu, lanjutnya, ada benang merah kenapa sektor pertahanan dilibatkan dalam mengembangkan food estate.

Baca juga : PSG Vs Man City, Menanti Magis Messi

“Namun, seharusnya kantong-kantong logistik itu tidak teridentifikasi dengan mudah, harus tersamar juga," imbuhnya.

Dia menilai, pengembangan singkong sebagai bagian sistem pertahanan, Pemerintah berhak tidak mengeksposenya kepada publik ataupun media. Alasannya, bagian dari strategi pertahanan dan menjadi rahasia negara. [SRF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.