Dark/Light Mode

Pemerintah Prioritaskan 7 Provinsi

Orang Miskin Ditarget Nol Persen Pada 2024

Kamis, 30 September 2021 06:40 WIB
Wapres Ma`ruf Amin di Gedung Sate Bandung dalam pembahasan penanggulangan kemiskinan. (Foto: Istimewa).
Wapres Ma`ruf Amin di Gedung Sate Bandung dalam pembahasan penanggulangan kemiskinan. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem 2021 yang tinggal tersisa 3 bulan ini, pe­merintah telah berkomitmen mempercepat pelaksanaannya. Salah satunya, menambah aloka­si anggaran yang diprioritaskan pada lima kabupaten yang telah ditetapkan tahun ini.

Itu dilakukan agar bisa men­jangkau sasaran yang tepat, yaitu kelompok masyarakat miskin ekstrem di masing-masing ka­bupaten prioritas. Karenanya, dilakukan pemutakhiran data Kelompok Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial tunai tersebut.

“Upaya ini untuk percepatan pengentasan kemiskinan eks­trem tahun 2021 di lima kabu­paten prioritas,” ujarnya.

Baca juga : Mentan Pastikan Pasokan Jagung Ke Perusahaan Pakan Normal

Ma’ruf juga meminta gu­bernur dan seluruh bupati di wilayah prioritas bekerja keras, memastikan agar rumah tangga miskin ekstrem mendapatkan seluruh program sosial yang diberikan. Baik program pengurangan beban pengeluaran masyarakat, maupun program pemberdayaan masyarakat.

Menteri Koordinator Bi­dang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, se­suai arahan Presiden Jokowi, kemiskinan ekstrem di Indone­sia ditargetkan turun menjadi 0 persen pada 2024.

Dalam road map yang sudah dibuat, program penanggulangan kemiskinan ekstrem dimulai pada Juli-Desember 2021.

Baca juga : Mensos Prioritaskan Vaksinasi Untuk Penyandang Disabilitas

Ada 35 kabupaten/kota di tujuh provinsi yang menjadi prioritas dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem.

Yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku Papua dan Papua Barat.

Ekonom Institute for Develop­ment of Economics and Finance (Indef) Mirah Midadan menga­takan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah bertambahnya penduduk yang masuk ke jurang kemiskinan ekstrem. Salah satunya, mendorong kebangkitan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Baca juga : Lindungi Kelompok Rentan, Risma Prioritaskan Vaksinasi Untuk Penyandang Disabilitas

“Sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga insentif sektor UMKM perlu ditingkatkan,” ujar Mirah. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.