Dark/Light Mode

Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Pemerintah Cek Kamar RS Antisipasi Klaster Nataru

Minggu, 7 November 2021 06:35 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Damar-Medcom).
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Damar-Medcom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus memantau keterisian kamar di rumah sakit. Terutama, menjelang dan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Pemerintah mengawasi tingkat keterisian rumah sakit. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi bila terjadi peningkatan kasus Covid-19 menjelang dan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Tingkat keterisian rumah sakit (dicek), untuk menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan semaksimal mungkin,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.

Baca juga : Tak Cukup Hanya Koar-koar

Untuk saat ini, kata Wiku, upaya penanganan yang dilakukan jika ketersediaan tempat tidur untuk Covid-19 sudah di atas ambang batas atau lebih dari 60 persen, maka akan dilakukan konversi tempat tidur pasien.

“Supaya semua pasien Covid-19 yang membutuhkan pertolongan medis dapat tertampung di rumah sakit,” ujarnya

Wiku menegaskan, Pemerintah terus menyesuaikan kebijakan mengikuti perkembangan kasus terkini dan kondisi di lapangan. Kata dia, Pemerintah juga terus mengawasi pergerakan orang di berbagai lokasi wisata, pertokoan dan tempat peribadatan.

Baca juga : Libur Nataru, Masyarakat Bakal Tumplek Blek Di Tempat Wisata

“Vaksinasi dan protokol kesehatan juga terus diperkuat,” tandas Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) itu.

Netizen setuju dengan langkah Pemerintah yang terus mengawasi tingkat keterisian rumah sakit menjelang dan saat libur Natal dan Tahun Baru. Kebijakan tersebut dianggap tepat agar pasien Covid-19 bisa secepatnya tertangani bila terjadi lonjakan kasus Corona.

Menurut @Widyarenee, menjelang dan saat akhir 2021, tidak ada satupun orang yang bisa menjamin tidak akan ada euforia & kemeriahan libur Nataru 2022. Padahal, kata dia, di balik kemeriahan tersebut, Covid-19 diam-diam menyerang secara massal.

Baca juga : Sebaiknya Kita Waspada...

“Waspadalah, jangan lengah dan jangan lupa prokes,” kata dia.

Akun @chinta_chintata mengatakan, Pemerintah memperkuat strategi antisipasi kemungkinan munculnya gelombang 3 Covid-19 sejalan dengan mobilitas masyarakat yang meningkat selama libur Nataru. Pemerintah menjaga tren penurunan kasus yang saat ini terjadi.

“Yaitu dengan terus memantau ketersediaan kamar rumah sakit. Bila ada pasien Covid-19 yang membutuhkan bisa langsung ditangani,” kata dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.