Dark/Light Mode

Soal Jabatan Ketua Umum PBNU

Jusuf Kalla Tegaskan Porsinya Para Ulama

Selasa, 16 November 2021 07:35 WIB
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa)
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla tak besar kepala saat namanya disebut-sebut dalam bursa calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Baginya, posisi terhormat itu porsinya para ulama.

“Beliau tidak tegas bilang mau atau tidak, yang pasti itu adalah porsi ulama,” ujar orang dekat Jusuf Kalla, Iskandar Mandji kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Putusan KIP Tegaskan Proses Alih Status Pegawai KPK Sesuai Prosedur

Staf Ahli Wapres JK pada 2014-2019 ini mengungkapkan, tidak sedikit tokoh maupun perwakilan organisasi yang sowan ke JK, memintanya terlibat dalam kontestasi pemilihan Ketua PBNU di Muktamar NU ke-34 di Lampung, 22-25 Desember 2021.

Dikatakan, Pak JK memberikan sorotan terhadap NU. Namun Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu tidak ngotot menjadi Ketua Umum PBNU, melainkan berharap agar salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia itu lebih fokus menyejahterakan umat dan bangsa, ketimbang berpolitik.

Baca juga : Indonesia Tegaskan Komitmennya Kendalikan Perubahan Iklim

Iskandar yang merupakan Ketua Dewan Pembina Jenggala Center menuturkan, JK merupakan tokoh bangsa yang dirindukan kepemimpinannya. Konsistensi dan loyalitas berorganisasi inilah yang membuatnya dianggap menjadi role model tokoh kepemimpinan.

Karena itu, Iskandar tidak kaget saat nama JK masuk bursa Ketum PBNU. Bahkan, jika dikaitkan dengan Muhammadiyah, JK juga bisa. Sebab, dia merupakan putra tokoh NU tulen, yaitu Hadji Kalla. JK juga menyandang status Mustasyar atau Dewan Penasihat PBNU periode 2015-2020.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.