Dark/Light Mode

Gabriel Bocah Teladan

Rabu, 17 Juli 2019 04:26 WIB
Ngopi - Gabriel Bocah Teladan
Catatan :
ANGGOWO ADI SEPTANINGRAT

RM.id  Rakyat Merdeka - Aris Heru Utomo. Bapak ini kawan baik saya. Dia blogger, bola mania, dan diplomat kawakan. Low profile, dia pernah melalangbuana ke Brussels, Beijing dan Mexico City.

Nggak ngeh, ternyata dia sekarang ngantor di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Penasaran dengan BPIP sekalian melepas kangen, belum lama saya ke kantornya. Setelah cipika-cipiki, kebetulan ada tamu bernama Gabriel Fabianus Silvianus Edoway.

Baca juga : Gara-gara Kentut, Buronan Tertangkap

Anak 14 tahun asal Papua itu ternyata Duta Uni Papua Football Community, sebuah organisasi sosial yang fokus pada pengembangan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan lewat sepak bola. Penasaran, saya langsung melihat video Gabriel di YouTube yang pernah viral. Ia bercerita bagaimana seharusnya sikap pemain bola amatir maupun profesional di setiap pertandingan.

“Saya tinggal di Salatiga, Jawa Timur sejak sekitar empat tahun lalu. Tinggal disana bersama seorang anggota keluarga yang kuliah di Universitas Satya Wacana,” kata Gabriel, buka omongan. “Oh jadi tidak tinggal di Papua dan mendaftar sebagai anggota Uni Papua dari sana?” sahut saya. “Tidak. Saya mendaftar ke Uni Papua dari Semarang, karena diajak teman namanya Deni.

Baca juga : The Reds Rekrut Bocah Belanda

Di Uni Papua Football Community kemudian saya bertemu pak Harry Widjaja, pendiri dan CEO Uni Papua Football Community,” seloroh Gabriel. “Saya senang bisa bergabung dengan Uni Papua Football Community, karena kegiatannya bukan cuma bermain sepak bola, tetapi juga membentuk karakter.

Saya senang bisa belajar mengenai kerjasama, disiplin dan keberagaman melalui pertemuan dengan teman-teman dari beragam suku di Indonesia,” tutur Gabriel lagi dengan mimik ceria. Berbincang-bincang dengan Gabriel sungguh mengasyikan. Bukan hanya tangkas dan tanpa ragu menjawab, ia pun kerap bertanya balik dan bicara khas seorang bocah.

Baca juga : Salam Tempel

Saya melihat Gabriel seperti mutiara Pancasila dari Timur yang berkemilau. Pandangannya sangat cerdas. Menurutnya, keberagaman di Indonesia sejalan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Dari Gabriel, kita bisa melihat teladan dari seorang anak Indonesia yang optimis menatap masa depan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Seorang anak yang bisa membawa Indonesia penuh keceriaan serta saling menghargai seperti yang dituturkannya dalam video di YouTube. Gabriel mengingatkan saya, Pancasila bukan sekedar kata-kata tetapi juga perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.