Dark/Light Mode

Curhatan Driver Grab

Minggu, 15 September 2019 05:01 WIB
Ngopi - Curhatan Driver Grab
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Arifin, pria paruh baya yang tinggal di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini, sudah 3 tahun bekerja sebagai driver Grab Car. Alias sopir angkot pribadi ala aplikasi Grab.

Sudah tiga tahun ini pula, dia merasakan hidup lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya. Penghasilan pas-pasan. Kebutuhan hidup kian tinggi. Anak-anak udah mulai memerlukan biaya dan kebutuhan sekolah yang tidak kecil.

“Cukup buat makan sehari-hari saja narik grab ini. Kalau buat kaya, ya enggaklah. Masih mending di awal-awal narik grab, masih ada sisa buat ke rumah. Kalau sekarang, sistemnya makin aneh,” ujar Arifin, sembari menyetir di kemacetan Ibukota yang tak kunjung ada solusi.

Dia bilang, sekarang ini, narik Grab Car ada target yang berbeda. Sistem Diamond. Mengusung penumpang hingga puluhan rit, baru dapat bonus.

Baca juga : Keputusan Negara

“Untuk sekarang, kagak ada yang sanggup kayaknya. Ya saya juga kagak mau nyusahin badan. Narik sebisanya aja,” ujarnya.

Arifin lahir besar di Tanah Betawi. Dia berdarah Batak. Siregar. Tapi sudah tidak kentara logat Batak. Kedua orang tuanya datang ke Jakarta tahun 1960-an awal.

Arifin menikah di usia yang sudah matang, 31 tahun. Dengan seorang gadis Betawi Sunda. Yang kini jadi isterinya. Dibandingkan kawan-kawannya seusianya, Arifin termasuk telat memiliki anak.

“Anak saya paling gede cewe. Anak gadis, tahun ini lulus SMA. Katanya mau kuliah,” ujarnya.

Baca juga : Beras Hitam Indonesia Dilirik Amerika

Dia punya tiga anak. Dua putri, anak pertama dan bontot. Putra ya anak kedua. Masih SMP.

“Pait sekarang. Pait. (Pahit). Semua-semua ngeluh. Penghasilan kecil, tapi kebutuhan enggak berhenti. Aneh, kelihatan makin banyak orang jadi kaya ya? Kok bisa ya,” tanyanya.

Daripada mikirin kaya, Arifin mengatakan dirinya lebih baik fokus narik Grab, masih bisa buat makan. Juga buat ngumpulin uang agar anaknya bisa melanjut kuliah sebentar lagi.

Menurut Arifin, makin banyak orang stres zaman sekarang. Makin banyak juga yang ngebohongin dirinya sendiri. Buktinya, katanya pada ngebelain sesuatu yang enggak ada untungnya.

Baca juga : Juventus Latah Dekati Neymar Jr

Arifin mengaku banyak diem dan mengamati aja perilaku orang-orang jaman sekarang. Apalagi kalau lagi bawa penumpang, berjenis-jenis dengan perangai dan bicara yang juga bermacem-macem. “Ya mesti sabar juga dong narik ini,” ucapnya.

Jhon Roy P Siregar, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.