Dark/Light Mode

WFH Kejar Ilmu di Kelas Online

Selasa, 5 Mei 2020 00:38 WIB
Ngopi - WFH Kejar Ilmu di Kelas Online
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Bosen nggak? Mungkin itu pertanyaan paling klise sejak Work From Home (WFH) alias kerja dari rumah, sekolah dari rumah, dan ibadah dari rumah, selama hampir dua bulan ini. Mau ikut-ikutan tutorial masak ala-ala media sosial (medsos), ternyata saya nggak bakat. Coba-coba cari rekomendasi di Instagram dan Youtube, ternyata nggak gampang juga. Sempat bingung mau ngapain mengisi waktu luang ketika WFH.

Akhirnya secara nggak sengaja, saya buka Twitter, salah satu akun selebtwit (selebriti twitter) sedang buka kelas bahasa asing. Dalam hati berpikir, wah boleh juga nih, mumpung lagi banyak waktu di rumah bisa sekalian nambah ilmu. Saya pun memutuskan buat gabung di kelas online bahasa asing. Waktu itu saya ikut kelas Accent and Speaking. Oh iya untuk tarifnya lumayan murah. Bagi yang ingin daftar cukup bayar Rp 40-60 ribu per tiga bulan. Fasilitas yang disediakan mulai dari e-book materi, recording materi sampai e-sertifikat. Murah kan?

Baca juga : Pasang Karpet Talang Sendiri

Sampai saat ini, kelas online tersebut pun masih berjalan. Yang saya kaget dan nggak habis pikir, ternyata banyak juga pesertanya. Kira-kira hampir 60 orang ikut di kelas Accent and Speaking tersebut. Saya cukup antusias, grup jadi ramai dan seru. Selain nambah ilmu toh kita bisa nambah pertemanan di berbagai daerah. Bahkan ada yang dari Papua sampai Aceh, seru deh.

Setelah berjalan selama hampir setengahnya atau sekitar 1,5 bulan, menurut saya, apa yang diajarkan di kelas online ini cukup komprehensif. Setelah sang teacher mengirim materi, kemudian langsung disusul pemberian tugas praktik tiap minggunya. Akhir-akhirnya saya lihat, malah sudah banyak banget akun-akun yang menawarkan paket belajar online via medsos. Apalagi di tengah pandemi dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti saat ini, kayaknya udah jadi hal yang lumrah pelajaran diberikan secara online.

Baca juga : Ramadhan, Ya Masak-masak

Tapi, saran saya, jangan juga ikut kelas yang asal murah saja. Harus dilihat juga track record siapa yang merekomendasi atau lembaga apa yang menawarkan. Karena nggak sedikit juga kelas online abal-abal, asal dapat duit banyak tapi materi cuma tinggal copy paste

Bagi saya, ikut kelas online dengan harga murah, ibarat oase di padang pasir. Hari gini, mana ada sih ada kelas worth it yang bisa kasih pendidikan berkualitas tapi harga terjangkau? Kalau harga mahal berkualitas itu wajar, bisa kok dengan mudah kita dapat tanpa harus susah payah cari.

Baca juga : Pengalaman Jumatan di Tengah Pandemi

Kalau sudah begini, saya jadi kepikiran dengan fenomena Kartu Prakerja pemerintah. Banyak yang bilang, materi yang diberikan lembaga-lembaga aplikasi yang tergabung dalam program tersebut, nggak lebih baik bahkan sama dengan materi gratis yang ada di Youtube. Wow, speechless. Kalau gitu ngapain repot-repot bayar ratusan ribu cuma lihat materi yang sama dengan Youtube?

Dwi Ilhami, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.