Dark/Light Mode

Kehilangan Harapan

Senin, 27 April 2020 01:35 WIB
Ngopi - Kehilangan Harapan
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Semakin miskin orang, semakin terbatas pilihan hidupnya. Inilah yang bisa kita lihat lansung di tengah wabah Covid-19. Saat kantor, pabrik, dan sekolah diliburkan, orang kaya bisa nyetok bahan makanan untuk sebulan atau lebih. Sedangkan yang miskin, buat makan besok saja harus kerja dulu.

Tukang nasi goreng langganan saya, Cak Anto, sekarang nyaris tanpa pembeli. Saya sudah 12 tahun beli nasgor di sana. Tetapi, baru kali ini lihat dagangannya nggak laku karena nyaris nggak ada yang beli.

Lapak nasgor Cak Anto biasanya beroperasi habis Maghrib. Begitu buka, pelanggannya yang mahasiswa, orang pulang kerja, satpam, tukang ojek, sampai kuli proyek antre membeli. Baru jam 10-an antreannya sudah agak lega. Makanya, saya beli jam segitu biar dapat jatah penghabisan. Kalau lagi rame, jam 9-an sudah habis.

Baca juga : Dibikin Kesal Operator RS

Soal rasa, yah gitu-gitu aja. Tapi soal harga, nasgornya masih Rp10 ribu per porsi. Nggak pake ayam, bakso, ataupun sosis. Cuma nasi, telor, bumbu, cabe, micin, dan kerupuk. Makanya jadi favorit kaum kere juga.

Sekarang, jam 7.30 pun jarang yang membeli. Kantong sampahnya yang besar cuma terisi ujung bawahnya. Biasanya cangkang telor sudah memenuhi kantong sampahnya yang menandakan seberapa banyak nasgor, mie nasi telor, dan mie goreng sudah dimasak.

Kini, kuali Cak Anto malah banyak nganggur. Kasihan, anaknya dua dan masih sekolah. Tinggalnya pun ngontrak. Bininya nggak kerja, kadang bantuin jualan kalau lagi rame. Sumber penghasilannya cuma lapak nasgor. Dia nggak jualan berarti dia nggak punya penghasilan.

Baca juga : Isi WFH Dengan Jadi Kicau Mania

Ada lagi cerita, beberapa hari yang lalu saya belanja online. Sengaja pilih diantar pakai ojek online karena dekat dan biar cepat sampai. Pengirimannya instan pula. Tarifnya Rp 23 ribu. Tak sampai sejam, tukang ojeknya muncul membawa pesanan. Ekspresinya sangat senang. Orangnya berterima kasih sampai 3 kali atas orderan saya. “Saya dari pagi baru dapat 2 (orderan) Mas, sepi banget,” katanya. Lah ini jam 2 siang. Di hari biasa ojol bisa mengumpulkan 5 orderan dari jam 5 sampai 10 pagi.

Ini baru satu ojol. Banyak ojol yang lain memilih nongkrong dari pagi sampai malam di depan mall yang tutup. Bisa jadi mereka nggak ada penghasilan sama sekali. Lalu buat makan, bensin, dan nafkah keluarga dari mana nih.

Di media sosial, bahkan lebih banyak cerita miris. Salah satu akun instagram yang sering melakukan donasi kepada kalangan miskin ngeposting pesan dari orang-orang yang gak punya penghasilan sejak wabah corona. Isinya cuma minta tolong apakah barang-barangnya boleh ditukar sama beras berapa aja. Bukan barang mewah, ada baju yang masih bagus, ada juga panci. Sedihnya lagi, respons netizen lebih banyakan doa dan ucapan semoga ini semua segera berlalu. Jarang yang aksi nyata.

Baca juga : WFH, Makin Eksotis

Ospi Darma, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.