Dark/Light Mode

Main Ke Pasar Malam

Sabtu, 2 Maret 2019 06:46 WIB
Ngopi - Main Ke Pasar Malam
Catatan :
WAHYU SURYANI

RM.id  Rakyat Merdeka - Waktu menunjukkan pukul 5 sore. Jalanan depan komplek perumahan sudah bersih. Mobil dan motor yang biasa parkir di pinggir jalan juga sudah disingkirkan. Pasar malam warga siap digelar.

Pedagang berdatangan. Ada yang datang pake mobil, motor atau gerobak dorong. Mereka siap-siap menggelar dagangan. Rabu (27/2) lalu, yang dagang lumayan banyak. Yang beli juga. Pikir saya, tumben pasar malam penuh.

Oh, mungkin sudah ada yang gajian. Pedagang yang datang macam-

Baca juga : Main Kasar VS Halus

macam. Ada yang dagang mainan, dagang baju, dagang alat rumah tangga, dagang buah sampai dagang obat. Berbagai makanan kampung, misalnya seblak, nasi goreng, bakso, mie ayam, ketoprak, kue pancong, tahu bulat, cilok dan masih banyak lagi.

Ada juga yang buka lapak sayur mayur. Permainan untuk anak juga ada. Seperti odong-odong dan kereta muter. Ini jadi favorit anak saya yang masih TK. Tempat pertama yang disambangi pertama kali jika main ke pasar malam pasti permainan ini.

Untuk odong-odong, sekali naik bayar lima ribu rupiah. Kereta muter juga segitu. Lamanya naik disesuaikan dengan lagu anak-anak yang diputar si abang. Bedanya, odong-odong diputar lima lagu. Kalau kereta muter cuma tiga lagu.

Baca juga : Baasyir Bebas, Polisi Malaysia Waspada

Para pedagang punya trik sendiri untuk menarik perhatian pembeli. Ada yang putar lagu, ada yang pake lampu kelap-kelip. Yang seru itu teriak-teriak sambil mengumbar diskon. Sudah pasti yang kayak gini dikerubuti pengunjung, terutama emak-emak.

Beli apa nggak, tergantung nanti. Yang jelas, rasa ingin tahu emak-emak tinggi, apalagi dengar kata diskon. Termasuk saya sih hahaha... Pasar malam digelar seminggu sekali, hari Rabu. Buka pukul 5 sore, kelar pukul 9 malam.

Tak pernah ada sampah atau sisa-sisa bekas pedagang yang membuka lapak di situ. Begitu kelar, jalanan kembali bersih.

Baca juga : Remoralisasi Elite Pancala

Saya pernah iseng bertanya kepada satpam komplek. Kok bisa cepat bersih lagi jalanannya. Satpam menjawab, “Pedagang yang buka lapak dikenai biaya kebersihan lima ribu rupiah”. Uangnya disetor kepada pengurus warga yang biasa nanganin kebersihan.

“Oh gitu,” jawab saya. Pasar malam jadi hiburan murah meriah untuk saya. Nggak harus ke mall atau tempat hiburan mahal hanya untuk membahagiakan anak. Apalagi kalau kantong lagi cekak. Bahagia itu sederhana.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.