Dark/Light Mode

Cari Berkah Di Makam

Jumat, 3 Mei 2019 07:33 WIB
Ngopi - Cari Berkah Di Makam
Catatan :
WAHYU SURYANI

RM.id  Rakyat Merdeka - Ziarah ke makam orang tua, sanak saudara sudah jadi kebiasaan jelang bulan puasa. Sejak H-5 puasa, tempat pemakaman umum di Jakarta dipenuhi peziarah. Termasuk para pencari berkah di makam, ikutan menjamur.

Pencari berkah yang saya maksud yakni warga sekitar yang mencari rezeki di dalam area pemakaman. Ibu-ibu, bapak-bapak, anak muda sampai anak kecil.

Dengan modal seadanya, sapu lidi dan arit, mereka menawarkan jasa bersih-bersih. Misalnya, membersihkan rumput yang sudah meninggi di atas maupun di sekitar makam.

Biasanya tidak satu orang, mereka berkelompok. Ada yang jumlahnya 3, 5 bahkan 7 orang. Selain pembersih makam, ada juga yang menawarkan jasa baca doa. Laki-laki.

Baca juga : Terbuka Dan Legawa

Umumnya memakai baju koko atau kameja lengan panjang, sarung dan peci. Tangannya memegang tasbih dan buku yasin.

Kemarin pagi saya ziarah ke makam orangtua dan kakak di TPU Karet Tengsin. Wajah-wajah pencari rezeki di makam sudah siap. Sepertinya mereka sudah stand by lebih pagi dari saya.

Sambil menunggu, ada yang duduk-duduk, ngobrol, ada juga yang sampai tertidur di pinggir makam. Pagi itu banyak peziarah datang.

Sepanjang jalan dari gerbang masuk pemakaman, sudah dua orang menawarkan jasa bersih-bersih dan baca doa kepada saya. Saya pun menolak dengan halus dan terus berjalan.

Baca juga : Bekas Caleg, Nggak Mau Di Tempat Kami

Tapi, begitu sampai di depan makam orangtua, saya tak bisa lagi menolak. Tanpa basi-basi, kelompok ini langsung turun memotong rumput makam yang sudah tinggi atau sekadar membersihkan sampah plastik bekas peziarah lain dekat makam orang tua saya.

Saya sempat bingung mau kasih berapa tujuh orang itu. Makam orangtua juga tidak begitu kotor sampai harus tujuh orang turun. Saat mikir begitu, tiba-tiba seorang ibu nyeletuk.

“Seikhlasnya aja bu. Berapa aja, buat bulan puasa,” kata Si ibu kepada saya. Saya menduga Si ibu koordinator kelompok ini. Karena begitu saya kasih uang, dia yang menghitung untuk dibagi kepada 6 orang lainnya.

Dia juga yang mengatur sisi mana yang harus dibersihkan. Setelah berdoa di makam orangtua dan kakak, saya sempat melihat si ibu dan kelompoknya berkumpul.

Baca juga : Jokowi-Maruf Menang di Markas FPI

Mereka begitu ceria meski uang yang saya kasih mungkin tak terlalu banyak. Bagi mereka, pekerjaan itu halal dan berapapun yang dikasih berkah dari Allah.

Saya pun berjalan keluar area pemakaman. Sementara Si ibu dan kelompoknya menanti peziarah lain datang untuk menawarkan jasa bersih-bersih. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.