Dark/Light Mode

Dag Dig Dug

Minggu, 5 Mei 2019 03:01 WIB
Ngopi - Dag Dig Dug
Catatan :
WIDIA SAPUTRA

RM.id  Rakyat Merdeka - "Dari media mana. Lu reporter halaman berapa." Pertanyaan itu meluncur dari mulut AB, kawan liputan saya saat pertama kali kami bertemu di markas partai politik papan tengah di bilangan Jakarta Pusat, Ahad siang, tujuh tahun lalu.

Saat itu AB adalah wartawan dari media yang pemiliknya mendirikan partai dan ikut mengusung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. AB yang sering ngepos, punya pengaruh dan cukup dekat dengan petinggi di partai tersebut. AB kerap menyelidik wartawan yang datang. Dengan demikian, AB bisa meyakinkan informasi partai yang perlu dishare ke publik bisa muncul di media nasional.

Baca juga : Gaung Pileg Redup

Setelah itu saya dan AB semakin akrab. Kebetulan kami juga sama-sama aktivis ekstra kampus. Bedanya, saya di Solo sementara AB di Yogyakarta. Pria kelahiran Banyuwangi ini juga cukup kritis kepada narasumber di acara-acara diskusi atau saat wawancara doorstop. AB juga yang memberikan saya informasi rumah murah di Pamulang, Tangerang Selatan.

Pada kunjungan saya yang terakhir ke Pamulang, AB sedang merenovasi rumah. Membangun kamar di belakang dan di atas lantai dua. Kata dia, kamar itu pembantu dan tamu. Saat itu AB kedatangan beberapa pemuda yang saya dengar obrolanannya sangat serius menggunakan bahasa daerah yang tak asing di telinga. Sepintas ada yang janggal, dan membuat penasaran. Tapi saya tak mau ambil pusing. Toh, bukan urusan saya.

Baca juga : Desa Siluman

Belakangan saya baru tahu kalau, AB ikut nyaleg dari Dapil Jawa Timur pada 2014, tapi tak lolos. Meski begitu, mahasiswa strata tiga IPDN ini punya hoki yang bagus. Saat bosnya jadi salah satu pentolan partai, AB juga kecipratan berkahnya. Dia melenggang ke Senayan melalui proses Pergantian Antar Waktu (PAW) dan duduk di komisi strategis yang mengurusi persoalan pemerintahan dan pemilu. Di partai, AB pun punya jabatan cukup tinggi.

Pelan-pelan nama AB ngetop setelah sering muncul di berbagai media. Kawan-kawan wartawan semasa liputan dulu pun angkat jempol untuk kesuksesannya. Dia juga ikut nyaleg lagi tahun ini. Saya dengar belakangan ini AB tiarap setelah bosnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Kabarnya AB juga ada di sana saat itu. Tapi selamat, masih bisa melarikan diri. Saya menduga, pria 39 tahun ini sedang dag dig dug menunggu keputusan kelolosannya terpilih kembali sebagai legislatif dari KPU bulan ini atau surat panggilan dari KPK. Entah mana yang datang lebih dulu. Semoga kau baik-baik saja kawan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.