Dark/Light Mode

Ekonomi Belum Pulih Banget, Senayan Minta Kebijakan Kenaikan Cukai Kudu Hati-Hati

Rabu, 17 November 2021 16:44 WIB
Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Segmen SKT sebagai penyerap utama tenaga kerja di IHT dinilai akan merasakan dampak paling signifikan jika terjadi kenaikan cukai.

Baca juga : Ekonomi Pulih, Penerimaan Negara Naik Lagi

Buruh SKT yang membuat rokok secara manual dan diberikan upah sesuai dengan hasil produksi rokok yang dihasilkan akan mengalami penurunan pendapatan signifikan jika permintaan produksi rokok SKT berkurang.

Baca juga : Jangan Sembarangan Minum Air Dalam Kemasan, Perhatikan Beberapa Hal Ini

Di Kudus sendiri, lanjut Badaruddin, terdapat sekitar 78 ribu buruh industri rokok. Sekitar 85 persen dari total buruh tersebut adalah kaum perempuan yang bekerja sebagai buruh linting di SKT. Mereka adalah kaum perempuan yang berusaha mandiri, bahkan tak sedikit yang menjadi tulang punggung keluarga.

Baca juga : Banggar Minta Pemerintah Pikir Ulang Kenaikan Cukai Tembakau

"Kalau industrinya tertekan, pabriknya menyerah, bangkrut, mau pindah kerja ke mana lagi? Industri ini yang mau dan mampu menyerap tenaga kerja perempuan, yang mayoritas tamatan SD dan SMP," beber Badaruddin. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.