Dark/Light Mode

Supaya Kelihatan Bertaring

DPR Butuh Lebih Banyak Fadli Zon

Senin, 29 November 2021 07:30 WIB
Fahri Hamzah dan Fadli Zon. (Foto: Antara)
Fahri Hamzah dan Fadli Zon. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Fadli pun merespons balik pesan sahabatnya. “Terima kasih Bro @Fahrihamzah,” balasnya, singkat.

Netizen mempertanyakan maksud cuitan Fahri yang seakan DPR butuh lebih banyak orang seperti Fadli. “DPR sekian ribu orang. Memangnya harus Fadli Zon ya bang @Fahrihamzah? Memangnya, DPR cuma dia doang? tanya @WillaFernando. “Itu dia,” sahut Fahri, singkat.

Baca juga : Wayang Kulit Dan Gamelan Iringi Penutupan ASEAN Week 2021 Di Moskow

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin sepakat bahwa DPR butuh lebih banyak orang seperti Fadli. Jiwa kritisnya memang dibutuhkan rakyat agar kebijakan pemerintah tetap pada koridornya. Tidak seperti DPR saat ini, yang cenderung mengamini setiap kebijakan pemerintah.

“DPR saat ini sudah menjadi stempel bagi pemerintah. Semua yang diinginkan pemerintah, langsung distempel. Langsung diiyakan, dan manut. DPR yang bekerja untuk kepentingan pemerintah, bukan untuk kepentingan rakyat,” kritik Ujang.

Baca juga : Yang Dukung Lebih Banyak, Yang Nolak Semakin Sedikit

Maka dari itu, ia memandang perlu lebih banyak orang seperti Fadli di DPR. Terlebih, gaji penghuni Senayan berasal dari uang rakyat. Sehingga sudah sepantasnya dibayar untuk menyuarakan aspirasi rakyat. “Bukan hanya D3: diam, duduk, dan duit. Tapi B3: bersuara, bersuara, dan bersuara,” tegasnya.

Ujang mendukung independensi anggota DPR. Artinya, setiap kader parpol yang duduk di parlemen tidak boleh didikte oleh ketua umum partainya. Persoalannya saat ini adalah, ketum partai menjadi penguasa atas kadernya yang notabene menjadi wakil rakyat.

Baca juga : Bupati Jepara: Kekuatan Parpol Bisa Dorong Percepatan Vaksinasi

“Sehingga, para anggota DPR semuanya takut pada ketum-ketum partai. Para anggota DPR tak berkutik dan diam jika sudah ditegur oleh ketum partainya. Bukan hanya ditegur, bisa saja diancam untuk di-PAW,” ungkap Ujang.

Ia pun hanya bisa meminta agar DPR kembali ke khittahnya. Yakni menjadi DPR yang memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Bukan DPR yang justru mementingkan kepentingan pribadi, keluarga, kelompok, dan partainya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.