Dark/Light Mode

Terkendala Regulasi Dan Kepastian Berusaha

Investasi Eropa Minim, Tapi Neraca Perdagangan Surplus

Kamis, 17 Februari 2022 07:42 WIB
Anggota Komisi VI DPR Harris Turino. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi VI DPR Harris Turino. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Sementara itu, Acting Chairman EuroChamb Agus Ciputra menjelaskan, sebenarnya dari sisi filosofi, Indonesia memiliki kesamaan dengan negara-negara Uni Eropa. Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika sementara Eropa dengan moto­nya United In Diversity.

“Jadi benar-benar secara filosofi kita memiliki hubungan yang erat,” katanya.

Dia menjelaskan, ada tiga topik utama yang membuat para pelaku usaha di Uni Eropa berminat untuk investasi. Pertama, stabilitas politik dan regulasi. Terkait hal ini, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Undang-Undang Cipta Kerja telah menimbulkan tanda tanya besar bagi pelaku usaha itu sendiri.

Baca juga : Neraca Perdagangan Surplus Rp 13.295 T

“Maksudnya apa terhadap ini. Jadi kita sangat mengapresiasi Pemerintah Indonesia tetapi kepastian ini yang harus ada kejelasan bagi mereka,” katanya.

Menurut Agus, para pengusaha Uni Eropa mempertanyakan nasib Undang-Undang Cipta Kerja pasca-putusan MK. Pasal mana saja yang bisa diimplementasikan dan mana yang tidak berdasar putusan MK.

“Termasuk soal isu adanya penangguhan pasal-pasal yang strategis. Sehingga bagaimana mau investasi di sektor strategis, sementara mereka ingin investasi jangka panjang di Indonesia,” jelasnya.

Baca juga : ICJR: Bisa Masuk Kategori Pidana Perdagangan Orang

Kedua, lanjut dia, kepastian berusaha. Pengusaha yang hendak investasi selalu berpatokan terhadap kejelasan regulasi. Mereka tidak akan mau masuk ke Indonesia jika masih banyak daerah atau regulasi yang dianggap abu-abu.

Dan terakhir, keberlanjutan atau sustainability. Kalau Indonesia mau memperbanyak ekspor dan mendapatkan lebih banyak investasi, maka topik keberlanjutan itu harus ada di tengah-tengah keputusan.

“Sebagai contoh, Indonesia merupakan produsen udang di dunia, tapi hampir tidak ada udang yang diekspor ke Eropa,” katanya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.