Dark/Light Mode

Masih Butuh Pupuk Bersubsidi, Petani Keberatan Rekomendasi Komisi IV DPR

Senin, 21 Februari 2022 11:16 WIB
Ilustrasi pupuk. (Foto: Ist)
Ilustrasi pupuk. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rekomendasi Panitia Kerja Komisi IV DPR kepada pemerintah terkait pengurangan jenis pupuk bersubsidi dari enam jenis menjadi hanya dua jenis, menjadi sorotan sejumlah pihak.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Subang, Yaya Sudrajat mengatakan, para petani sangat keberatan dengan Rekomendasi Panitia Kerja Komisi IV DPR tersebut.

Menurutnya, para petani masih membutuhkan pupuk bersubsidi, tidak hanya jenis Urea dan NPK. Tetapi pupuk bersubsidi lainnya seperti pupuk Petroganik, ZA dan SP 36 juga masih dibutuhkan sebagai pilihan para petani.

Baca juga : Sahkan UU Keolahragaan, NOC Indonesia Apresiasi Komisi X DPR

Yayan mencontohkan, pertanian di Subang saat ini masih sangat membutuhkan pupuk Petroganik, hal ini disebabkan tanah yang sudah rusak, karena selalu memakai pupuk kimia, yang sudah terjadi sudah sejak lama. Hal ini mengakibatkan hasil panen yang terus berkurang.

"Petroganik contohnya sangat dibutuhkan oleh kelompok tani organik yang berfokus terhadap tanaman organik yang menghasilkan hasil pertanian yang sehat dan higienis," katanya, Senin (21/2).

Dia melanjutkan, para petani saat ini masih belum mampu jika harus membeli pupuk non subsidi. Hal ini juga akan berdampak kepada hasil pertanian yang tidak bagus, karena ketidakmampuan para petani membeli pupuk non subsidi.

Baca juga : Mantan Kasubdit Tipikor Polda Di Sumsel Ditahan

"Pemupukan akan menjadi tidak berimbang, karena petani tidak akan mampu beli pupuk yang tidak disubsidi. Sehingga hasil panen akan semakin parah. Semua jenis pupuk masih dibutuhkan oleh kami bukan hanya Urea dan NPK saja,".ujar Yaya.

Namun, lanjut Yaya, jika pemerintah bersikeras mengurangi pupuk subsidi. Maka petani berharap pupuk NPK dan Organik tetap disubsidi.

"Kami berharap dua pupuk itu tetap disubsidi. Dan jika usulan itu disetujui pemerintah, maka kami petani menuntut harga jual produk pertanian lebih tinggi, karena harga pupuk sudah pasti mahal," ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.