Dark/Light Mode

Ganja Punya Nilai Ekonomi Tinggi

Awas, Petani Beralih Profesi

Kamis, 30 Juni 2022 07:50 WIB
Ilustrasi - Ganja medis. (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi - Ganja medis. (Foto: Shutterstock)

 Sebelumnya 
Untuk itu, dia meminta agar persoalan legalisasi ganja medis ini jangan karena latah saja. Dalam arti, kalaupun pada akhirnya penggunaan ganja untuk pengobatan dilegalkan, itu bukan karena latah mengikuti tren dunia, tapi benar-benar berdasarkan kajian komperhensif.

“Kita harus berhati-hati menyikapi wacana ini. Sebelum ganja medis dilegalkan, lakukan kajian komprehensif yang melibatkan segala unsur. Khususnya para medis, psikolog,” tegasnya.

Baca juga : Ingatkan Krisis Ekonomi, Pengamat Sarankan Ini Ke Pemerintah

Kajian ini terutama apakah tidak ada obat medis di luar ganja untuk penyakit tertentu. Bila ada obat medis itu, tentu tidak boleh memaksakan penggunaan tanaman herbal yang tergolong sebagai obat terlarang ini. Sebaliknya, bila opsi itu tidak ada, maka opsi ganja untuk keperluan medis menjadi masuk akal.

“Tentu saja ganja hanya digunakan untuk pengobatan. Di luar kepentingan medis, misalnya penyalahgunaan ganja, penanaman ganja, tetap dilarang,” tegasnya.

Baca juga : Sayang Wong Cilik, Moeldoko Gelontorkan 10 M Untuk Petani Indonesia

Politisi asal Jawa Tengah ini menambahkan, sampai saat ini penggunaan ganja untuk kepentingan medis memang masih dilarang oleh undang-undang. Setiap penggunaannya pun tentu akan mendapat sanksi pidana berat.

“Tentu saja kita harus menghormati aturan tersebut. Aturan tersebut kita harus kawal bersama,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.