Dark/Light Mode

Pengelolaan SDA Perlu Dibenahi

JK: Jangan Hanya Asing Kita Bangga-Banggakan

Selasa, 31 Januari 2023 07:45 WIB
Eks Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Foto: Istimewa)
Eks Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
JK mengingatkan, konflik pengelolaan sumber daya alam sedapat mungkin harus bisa dimigitasi mengingat potensi konflik sudah sangat mengan­cam stabilitas ekonomi daerah maupun nasional.

Dia lalu menyinggung konflik antara pekerja asing dan pekerja lokal yang terjadi di PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yang menewaskan dua orang pekerja asing dan pekerja lokal beberapa waktu lalu.

“Supaya jangan terulang lagi yang lebih besar, konflik yang terjadi di Morowali,” tuturnya.

Baca juga : Pemprov DKI Studi Banding Ke Kosta Rika Dan Panama

Menurutnya, konflik yang terjadi di Morowali Utara dise­babkan oleh beberapa hal. Per­tama, keselamatan kerja. Kedua kesejahteraan.

“Kerja keras, orang tahu semua nikel itu untungnya besar tapi gajinya tetap UMR rakyat biasa,” ujarnya.

Ketiga, lanjut Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini, ketidakadilan karena perbedaan signifikan antara upah tenaga kerja asing dan lokal. Sebab, tenaga kerja asing yang berasal dari China yang bekerja di Mo­rowali Utara memiliki upah 4-5 kali dibanding pekerja lokal.

Baca juga : Ini Pesan Penting Prof. Tjandra, Soal Penyakit Tidak Menular, Yang Faktanya Paling Banyak Merenggut Nyawa

Keempat, karena masalah so­sial, komunikasi tidak berkem­bang, kehidupan yang berbeda dan sebagainya.

“Supaya ini tidak terjadi. Ti­dak berarti mereka harus pulang, berhenti. Tapi kita harus maju. Jangan kekayaan itu kita hanya mendapatkan upah murah. Harus berkembang,” ungkap JK.

Pria kelahiran Bone ini mengaku telah berdiskusi dengan para pengusaha di Sul­sel untuk bisa mengelola tam­bang tersebut. Pengusaha lokal bisa masuk ke tambang, smelter, hingga produk akhir.

Baca juga : Erick: Ayo Perangi Korupsi Di BUMN, Jangan Sampai Kita Berdosa Kepada Rakyat

“Jangan orang asing kita kasih karpet merah. Jangan hanya orang asing kita bangga-banggakan. Wah hebat, ada investasi dari China, ada Inggris dan segala macam. Pandangan pemerintah mesti diubah. Kita bikin listrik, investasinya lebih Rp 10 triliun, hampir semua anak bangsa yang mengerjakan,” tegasnya. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.