Dark/Light Mode

Lestari Ajak Lembaga Pendidikan Bangun Kesadaran Toleransi

Rabu, 1 Maret 2023 22:17 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Direktur Riset Setara Institute, Halili Hasan mengungkapkan benih-benih intoleransi sudah ada sejak di bangku sekolah.

Berdasarkan riset Setara terhadap pelajar SMA Negeri pada 2016, ujar Halili, tercatat ada 35,7 persen pelajar terindikasi intoleran aktif dan 2,4 persen intoleran pasif.

Menurut Halili, temuan tersebut sangat mengkhawatirkan. Pada kesempatan itu, Halili merekomendasikan agar Kemendikbud Ristek melakukan diseminasi mahasiswa dan pelajar lewat revitalisasi forum akademik, perbanyak ruang perjumpaan dan pembudayaan tradisi dan kearifan lokal.

Baca juga : Kementerian ESDM Ajak Mahasiswa Manfaatkan Energi Baru Terbarukan

Selain itu, tambahnya, penting juga membangun sinergi kampus, orang tua dan mahasiswa. Mencegah kampus dan sekolah menjadi enabling enviroment bagi berkembangnya paham dan gerakan keagamaan yang intoleran, eksklusif, ekstrem dan kekerasan.

Dan yang tidak kalah penting, tegas Halili, mewujudkan tata kelola organisasi mahasiswa yang inkulsif dan menerapkan inklusivitas serta meritokrasi dalam rekrutmen guru.

Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Bangsa, Ahmad Baidhowi AR berpendapat catatan dari survei Setara Institute tersebut semakin menguatkan problem intoleransi bukanlah masalah yang sederhana.

Baca juga : Menhub Ajak Jepang Bangun Jalur Moda Transportasi Publik di IKN

Menurut Baidhowi benih-benih diskriminasi dan intoleransi sudah ada sejak anak duduk di bangku SD, bahkan PAUD, lewat perilaku para tenaga pengajar yang terbiasa memberi labeling pada siswa. Selain itu, tambah dia, dosa besar pada lingkungan pendidikan sebenarnya sangat terkait pada bagaimana manajemen sekolah dalam mengelola keuangan sekolah.

"Lihat rancangan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS)-nya itu sumber diskriminasi," ujar Baidhowi.

Baidhowi menyarankan agar sekolah memiliki statuta spesifik berdasarkan visi sekolah yang telah ditetapkan, sehingga sekolah bisa dioperasikan sesuai tujuan bersama. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.