Dark/Light Mode

Bangun Ekonomi Gorontalo, Gobel Dorong Start Up Milenial

Senin, 17 April 2023 18:41 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, usai berdialog dengan pelaku usaha skala UMKM dan pelaku usaha start up milenial di Gedung Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, Minggu (16/4). (Foto: Dok. Pribadi)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, usai berdialog dengan pelaku usaha skala UMKM dan pelaku usaha start up milenial di Gedung Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, Minggu (16/4). (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengajak pelaku usaha start up milenial untuk meramaikan bisnis di Gorontalo.

“Saya sedang melakukan investasi di Danau Perintis di Bone Bolango dan kawasan ekonomi khusus pangan di Gorontalo Utara. Silakan manfaatkan. Nanti, ada booth khusus untuk milenial,” kata Gobel, saat berdialog dengan pelaku usaha skala UMKM dan pelaku usaha start up milenial di Gedung Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo, Minggu (16/4).

Acara ini juga dihadiri Perwakilan BI Gorontalo Dian Nugraha, Wakil Bupati Bone Bolango Merlan Uloli.

Saat ini, Gobel telah dan sedang terus membangun ekonomi Gorontalo melalui beragam program. Dalam rangka memakmurkan dan memajukan Gorontalo.

Antara lain dengan membuat demplot pertanian padi, jagung, dan singkong dengan pupuk organik maupun pupuk non subsidi.

Di samping membangun sejumlah destinasi wisata baru, seperti pemberian lampu di Menara Pakaya dan koridor di Pantai Tamendao. Semua itu telah menumbuhkan usaha UMKM dan kafe-kafe.

Gobel masih terus melakukan pencarian tempat wisata baru, salah satunya dengan merevitalisasi Danau Perintis. Dia pun berinvestasi sangat besar di Pelabuhan Anggrek dan Kawasan Ekonomi Khusus Pangan Halal.

Baca juga : Fadel Dukung Bupati Hamim

“Saya mengajak start up milenial dan UMKM untuk bergabung di lokasi Danau Perintis. Saya juga mengajak dan bekerja sama dengan Bank Indonesia, menyediakan gerobak dan bantuan permodalan untuk UMKM dan start up milenial," tutur Gobel.

Jika sudah jadi, kawasan Danau Perintis ini akan menjadi destinasi wisata baru, yang mampu menyedot wisatawan dari daerah lain.

“Saya mengundang semua yang hadir di pameran ini, untuk berpartisipasi. Kita ingin membangun Gorontalo menjadi provinsi yang makmur,” imbuhnya.

Gobel menjelaskan, ada empat jenis ekonomi berbasis budaya yang akan memiliki daya tahan yang baik, dalam menghadapi gelombang ekonomi.

Pertama, ekonomi yang berbahan baku tekstil, seperti batik, tenun, sulam, dan songket.

Kedua, ekonomi yang berbahan baku logam serta kayu dan sejenisnya seperti mebel, ukiran, rotan, dan sebagainya. Ketiga, ekonomi kuliner. Keempat, ekonomi herbal.

Menurut Gobel, ekonomi berbasis budaya sangat strategis bagi Indonesia, karena beberapa faktor. Pertama, umumnya berskala UMKM. Kedua, berada di desa-desa.

Baca juga : Dukung Indonesia Hijau, Unilever Dorong Milenial Peduli Lingkungan

Ketiga, menyerap tenaga kerja yang sangat besar. Keempat, bahan bakunya lokal dan melimpah. Kelima, ini yang utama, memiliki nilai budaya.

"Nilai ekonominya tidak ditentukan oleh bahan bakunya, tetapi oleh ceritanya. Misalnya, batik atau kain karawo, itu kan ada ceritanya. Ada sejarahnya. Ada filosofinya. Itu yang menjadi bernilai dan menjadi abadi,” beber Gobel.

Kepada para milenial, Gobel menyampaikan, agar jangan fokus pada kendala. Jangan khawatir pada resesi.

“Lihat peluangnya. Di setiap keadaan  pasti selalu muncul peluang. Jangan menunggu ada bimbingan, ikuti saja prosesnya. Proses berbisnis itu yang akan menjadi guru terbaik. Jangan ingin cepat kaya. Keuntungan jangan dikonsumsi terlalu banyak, cukup 30 persen saja. Sisanya ditabung dan diinvestasikan lagi,” pesan Gobel.

Gobel juga menasihati para pelaku UMKM dan milenial, agar membangun kemandirian dan tidak tergantung pada bantuan.

“Ini yang akan bikin kuat dan tahan menghadapi resesi. Nawaitu-nya harus diluruskan, dan memiliki komitmen yang kuat. Ini yang paling penting,” katanya.

Pada kesempatan itu, Gobel memuji salah satu pelaku UMKM yang berani membangun kuliner yang bebas gula (gluten free), berupa kue dengan tepung jagung.

Baca juga : Amali Dan Gobel Bisa Bikin Bakal Calon Lain Minder

Umumnya, kue terbuat dari tepung terigu, yang berasal dari gandum. Padahal, tak semua orang bisa mengkonsumsi gandum karena masalah kandungan gula yang tinggi dan berdampak alergi untuk orang-orang tertentu. Misalnya saja, anak berkebutuhan khusus.

"Saya suka ini. Pertama, tepung gandum itu impor. Kedua, tepung jagung yang gluten free itu sangat sehat. Yang juga bermakna strategis adalah, tepung jagung bisa dihasilkan di dalam negeri. Sehingga, bisa menolong petani,” katanya.

Kepada pelaku usaha tersebut, Gobel memberikan hadiah kulkas yang bermanfaat untuk usahanya.

“Saya juga akan mengangkat ibu untuk menjadi duta gluten free dari Gorontalo. Sehingga, produk Gorontalo bisa masuk pasar global yang peduli dengan masalah kesehatan. Nanti kita ketemu dan diskusi. Saya akan datang ke tempat Ibu,” ucap Gobel.

Di hari yang sama, Gobel juga membagikan sembako pada pasar murah di dua tempat. Sebagai bagian dari upaya membantu masyarakat dalam menghadapi Lebaran. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.