Dark/Light Mode

Program Hilirisasi Nikel Disorot Dunia

Kita Jangan Mau Diatur IMF

Minggu, 9 Juli 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi VII DPR Rofik Hananto. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi VII DPR Rofik Hananto. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Rofik juga meminta agar rekomendasi IMF ini dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan tata kelola program hilirisasi nikel di dalam negeri. Dengan cara memperbaiki harga bijih nikel di dalam negeri, mengurangi insentif kepada investor asing yang selama ini diobral tanpa pertimbangan ekonomi dan sosial. Juga, memperkuat kemampuan pengusaha nasional dalam membangun smelter.

“Termasuk menyiapkan peta jalan pohon industri, dan mulai membangun industri hiliri­sasi yang dapat menyerap lebih ­banyak lagi hasil produksi ­smelter,” ucap Rofik.

Baca juga : Hilirisasi Nasional, Divestasi Vale Kudu Utamakan NKRI

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto meminta Pemerintah menindak tegas para pelaku ekspor sebanyak lima juta ton bijih nikel ke China. Tindakan para eksportir ini jelas ilegal, lantaran melanggar aturan ekspor bijih nikel yang tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

“Pemerintah harus segera memproses perusahaan eksportir tersebut karena jelas-jelas sudah merugikan negara triliunan rupiah. Tunggu apalagi, segera pidanakan,” seru Mulyanto.

Baca juga : Program Qurban Sehat Kimia Farma, Digelar Di Jabar Dan Jateng

Dia menduga, praktik eskpor ilegal ini dilakukan oleh jaringan yang melibatkan perusahaan swasta, oknum Pemerintah, dan oknum lembaga pengawasan ekspor. Sangat tidak mungkin lembaga pemberi ekspor tidak tahu adanya ekspor ilegal ini. Apalagi, angka yang diekspor tidak main-main, mencapai lima juta ton. Jumlah yang sangat besar.

“Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi harus segera mengambil tindakan. Begitu juga kepolisian dan KPK harus segera memeriksa lembaga pengawas ekspor yang diduga main mata ini,” desak anggota Fraksi PKS ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.