Dark/Light Mode

Pendidikan Karakter Kurang Diperhatikan

Pelajar Darurat Perundungan

Selasa, 8 Agustus 2023 07:25 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
“Saya mendesak Pemerintah, khususnya Kemendikbud menya­takan darurat perun­dungan agar semua pihak terkait dan masyarakat sama-­sama aware dan sadar bahwa kondisi ini jangan disepelekan,” ujarnya.

Fikri menyatakan, dari berbagai pemberitaan, tak sedikit pelajar di berbagai daerah yang terlibat perundungan, hingga mencoreng citra pendidikan di Tanah Air.

Dinas Pendidikan Sragen Jawa Tengah misalnya, mengungkap, sekurangnya 25 anak korban perundungan di Sragen mogok sekolah selama 1 bulan terakhir.

Kemudian kejadian di Samarinda, pelajar SMA nekat menikam temannya sendiri karena tidak tahan dirundung. Ada juga pelajar SMPN 2 Pringsutat Temanggung, Jawa Tengah, yang sampai nekat membakar sekolahnya karena dendam sering dirundung teman, bahkan oleh gurunya sendiri.

Baca juga : Jangan Berpikir Koperasi Identik dengan Pelanggaran

Lalu ada juga kasus anak pejabat DPRD di Kota Ambon yang menganiaya pelajar hingga tewas.

Menurutnya, ini belum lagi kasus pelajar terlibat kekerasan dan tindak pidana baik di dalam maupun luar sekolah seperti tawuran, menjadi begal motor (pelaku klitih), narkoba, seks bebas hingga prostitusi.

Fikri kemudian menyindir program megah yang digagas Kemendikbudristek untuk ­penguatan pendidikan karakter melalui ‘Profil Pelajar Pancasila’ yang menghabiskan anggaran negara luar biasa.

Namun, program itu tidak memberi dampak apa-apa dalam menekan kasus perundungan di kalangan pelajar.

Baca juga : Dibanderol Murah, itel P40 Ramaikan Pasar Ponsel Indonesia

Adapun program ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbudristek tahun 2020-2024.

“Permendikbud itu sudah tiga tahun berjalan, maka kami jadi bertanya, apakah ini yang dinamakan hasil pendidikan karakter dan pelajar Pancasila?” sindir Fikri.

Untuk itu, Fikri berharap Pemerintah melakukan evaluasi pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter yang sudah berjalan selama ini.

Jangan sampai, lemahnya implementasi pendidikan karakter ini membuat para pelajar rawan mengalami perundungan bahkan kekerasan baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

Baca juga : Orang Muda Ganjar Beri Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

“Apa jadinya masa depan bangsa bila kualitas pelajar saat ini lebih sering mempertontonkan urat ketimbang otak dan prestasi?” pungkasnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa 8/8/2023 dengan judul Pendidikan Karakter Kurang Diperhatikan, Pelajar Darurat Perundungan

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.