Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Gobel: Jangan Gampang Tertipu Investasi Bodong, Pinjol Ilegal Itu Haram
Rabu, 9 Agustus 2023 07:12 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel tak lelah berkeliling melakukan sosialisasi tentang bahaya pinjaman online (pinjol) ilegal dan investasi bodong di daerah asalnya, Gorontalo. Hal itu sudah dilakoni Gobel, lebih dari 50 kali.
Untuk diketahui, masyarakat Gorontalo termasuk yang paling banyak menjadi korban pinjol ilegal dan investasi bodong.
"Gorontalo itu kan provinsi berjuluk Serambi Madinah. Jadi, agama sudah menjadi bagian yang melekat pada setiap warganya. Mestinya, mereka sudah paham bahwa pinjol ilegal itu hukumnya haram,” kata Gobel, saat menjadi pembicara dalam kegiatan bertajuk Penyuluhan Jasa Keuangan Waspada Pinjaman Online (Pinjol) yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Yayasan Cahaya Rakyat Gorontalo, Selasa (8/8).
Masyarakat sebetulnya memiliki kemudahan mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berbunga rendah dan mendapat subsidi pemerintah, untuk menjalankan usaha. Sayangnya, di Gorontalo, pencairan KUR tergolong rendah.
Sementara pinjol ilegal, yang berbunga sangat tinggi dan masuk kategori riba yang diharamkan agama Islam, justru banyak diminati.
Sangat mungkin, ini disebabkan oleh kemudahan yang ditawarkan pinjol, dalam proses peminjaman. Sehingga, masyarakat terjebak pada iming-iming kemudahan, dan mengabaikan faktor risiko.
Baca juga : Jangan Berpikir Koperasi Identik dengan Pelanggaran
Akibat terjerat pinjol ilegal, sejumlah korban nekat bunuh diri.
Itu sebabnya, Gobel tak bosan mengingatkan masyarakat, agar tidak mudah tertipu dan dibohongi oleh iming-iming pinjol ilegal.
“Sekarang, silakan ibu-ibu cek di balik kursi masing-masing. Nanti, ada stiker dengan hadiah berangkat haji dan jalan-jalan ke Jepang,” katanya.
Peserta yang mayoritas ibu-ibu itu pun kontan bangun. Langsung membolak-balik kursinya mencari stiker.
“Ayo dicari. Nanti yang beruntung, berangkat haji dan jalan-jalan ke Jepang,” ujar Gobel lagi.
Ibu-ibu makin bersemangat mencari stiker di belakang kursi tersebut.
Baca juga : Kolaborasi Dengan BKPM, Bank Mandiri Genjot Investasi Indonesia
“Ada yang dapat?” tanya Gobel. “Belum Pak,” sahut ibu-ibu.
Sampai akhirnya, mereka menyerah. “Nah, begitulah penipuan. Selalu diiming-imingi sesuatu yang tak logis dan menggiurkan. Jadi, jangan mudah terpedaya oleh tipuan,” pesan Gobel.
Lalu, Gobel memanggil salah satu peserta. “Mengapa Ibu mencari stiker tersebut?” ucapnya.
Ibu itu menjawab, “Karena yang berbicara Pak Rachmat Gobel. Jadi saya percaya.”
Gobel pun menjelaskan, modus itulah yang kerap dilakukan penipu. Mereka menggunakan oknum aparat, oknum tokoh masyarakat, oknum pejabat, dan sebagainya untuk melakukan penipuan.
"Investasi bodong atau pinjol ilegal, juga memanfaatkan para tokoh sebagai pemancing,” cetus Gobel.
Baca juga : Tabrakan Kereta Vs Mobil Di Jombang, 6 Meninggal 2 Luka Berat
Politisi NasDem ini mengungkap, beberapa waktu lalu, ada seorang tokoh di Gorontalo yang kerjanya bagi-bagi duit, sambil mengendarai kendaraan mewah.
Orang itu mencitrakan dirinya sukses, berkat investasi robot trading atau perdagangan valas.
“Dia akhirnya ditangkap sebagai penipu,” ucap Gobel.
Tak kalah penting, Gobel juga meminta masyarakat untuk mengecek legalitas lembaga-lembaga pinjol yang beredar ke OJK. Melalui aplikasi atau fasilitas online pengecekan status lembaga pinjol. Atau bisa tanyakan langsung ke OJK.
"Ada hal yang lebih penting lagi. Tidak ada sesuatu yang bersifat instan dan mudah. Semua harus berkeringat, melalui proses, dan usaha keras dan ulet. Jadi, mari kita bekerja keras dan kerja cerdas di bidangnya masing-masing," tutur Gobel mewanti-wanti.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya